FATE [Chapter 7]

Posted on

Title: Fate

Cast/pair: Lee Donghae – Kim Kibum/KiHae

Genre: Romance, Hurt (?), Family

Rating: K+

Hari yang terus berjalan, sama sekali tak membuat keadaan menjadi bertambah baik. Itulah yang mereka rasakan. Sama-sama menderita, juga tercekik akan perasaan yang kian memaksa, memaksa untuk menekan segala keinginan, keinginan hati yang begitu membuncah..

[CHAPTER 7]

Kibum masuk ke dalam rumah dengan hentakan kaki yang lumayan keras. Ia bahkan membuka pintu dengan tak sabar, lalu menutupnya dengan sebuah bantingan, membuat seisi rumah terkejut di buatnya. Bahkan Heechul, yang terduduk di dalam ruangan terdalam dari rumah tersebut, terlonjak kaget. “Siapa itu!” Dengusnya, menutup buku yang sedang ia baca, lalu meninggalkan ruangannya untuk memastikan apa yang baru saja ia dengar.

“Siapa yang membanting pintu dengan sangat keras?!!” Tanyanya dengan suara yang lantang, ingin agar seluruh penghuni rumahnya mendengar apa yang ia ucap. Ia bertanya sambil menuruni anak tangga, hingga ia berpapasan dengan Kibum, yang tengah menaiki tangga, melawan arah jalannya. “Kau kah?” Tanyanya, dengan tatapan terarah pada Kibum.

Kibum tak menghiraukan Heechul. Ia tetap berjalan melewati Heechul, sambil dengan kasar melonggarkan dasi yang melilit lehernya, seolah ingin menunjukkan pada hyungnya tersebut agar tak banyak bertanya.

“Ya!!” Tentu saja Heechul tak terima. Ia di acuhkan? Yang benar saja! Maka sontak, Heechul menyusul Kibum yang berjalan lurus ke dalam kamarnya. “Anak sialan! Dengarkan aku bicara!!” Umpat Heechul, yang sebenarnya terdengar biasa saja di telinga Kibum. “Hey..”

Kibum benar-benar seperti tak ingin mendengar apapun. Ia melemparkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya, berbaring dengan posisi telungkup, bahkan tanpa berganti pakaian, juga tak melepas sepatunya.

“Kim Kibum!! Kau benar-benar membuatku jengkel!!” Tanpa bosan Heechul mengomeli adiknya, sambil berdiri, berkacak pinggang di sisi ranjang sang adik. Tetap tak ada respon. Heechul mulai mengiba. Ia tahu, sangat tahu apa yang sedang terjadi pada adiknya tersebut.

“Baiklah, aku menyerah..” Ucap Heechul akhirnya, terduduk di samping Kibum, lalu membuka sepatu yang masih dikenakan Kibum. “Berapa banyak kau minum akhir-akhir ini, huh? Badanmu bau sekali!” Rutuknya, sambil mulai melucuti baju Kibum.

Dari ambang pintu, Sungmin datang dan menghampiri Heechul, beserta Kibum yang sudah seperti tak sadarkan diri. “Biarkan aku saja, hyung..” Usul Sungmin, menawarkan diri untuk menangani Kibum, karena selama ini, itulah yang selalu dilakukannya untuk Kibum.

“Tak perlu” Tolak Heechul dengan sangat lembut. “Biarkan aku yang melakukannya kali ini” ujarnya sambil menatap ke arah Sungmin dengan senyum ramah yang bahkan jarang Sungmin lihat.

“Ugh!” Di sisi lain, Kibum mulai mengigau, meski tak dapat Heechul dan Sungmin mengerti. Yang dapat di dengar dengan jelas dari mulut Kibum adalah, “Baiklah” gumamnya pelan, sangat pelan. “Baiklah jika itu maumu, Hae..”

Heechul kembali melirik ke arah Sungmin, mencoba memberitahu rasa sedihnya lewat tatapan itu. “Tolong ambilkan handuk beserta air hangat.” lanjutnya.

“Baik..”

“Kau beli jeruk sebanyak ini?” Decak Kyuhyun, sesaat setelah ia mengantar Donghae, hingga kembali menuju rumah. Sekarang mereka tengah terduduk saling menghadap. Menghadap ke arah tumpukkan jeruk yang baru saja keluar dari bungkusnya.

Donghae menatap buah-buah kuning itu dengan binar di matanya. “Entahlah Kyu. Aku begitu menyukai jeruk ini.” Ungkapnya.

“Aku tahu.” Balas Kyuhyun. “Kau seperti Eunhyuk. Kalian benar-benar kembar!”

“Hm. Tapi kali ini lain..” Ucap Donghae, lantas menekuk tangannya di atas meja, lalu mulai menopang dagunya. “Jeruk yang banyak! Aku tak pernah berkeinginan membeli jeruk sebanyak ini.”

“Ini memang sangat banyak. Kau benar akan memakannya, hyung?”

Donghae tak menjawab. Lidahnya terulur, mengusap ujung bibirnya, terlihat tergiur dengan tawaran Kyuhyun, namun tangannya tanpa terasa mengusap perutnya perlahan. “Aku akan memakannya. Pasti!”

“Oke. Lakukan sesukamu, tapi aku tak bisa berlama menemanimu.” Ujar Kyuhyun sambil beranjak.

“Aku sudah biasa sendiri. Pergilah jika urusanmu begitu penting.” Anjur Donghae, bahkan tanpa melirik Kyuhyun dan hanya mengibas-ngibaskan tangannya.

“Tentu saja ini penting. Aku mulai menemukan pelakunya.”

Donghae merasa jantungnya berdegup kencang dengan sangat tiba-tiba. Ia tahu apa maksud Kyuhyun. Pembunuh Eunhyuk. Kim Kibum, yang mana adalah orang yang sebenarnya masih sangat dicintainya.

Kyuhyun tersenyum ke arah Donghae. “Kau tak penasaran hyung?” Tanyanya.

“Apa maksudmu? Beritahu aku jika kau sudah menemukannya.” Timpal Donghae, meski nada ragu, terdengar jelas, bercampur dalam tiap kata yang baru saja ia lontarkan.

“Apa yang akan kau lakukan padanya nanti? Memukulnya?”

Kembali Donghae merasa jantungnya berdenyut sakit. Mana mungkin ia bisa memukul Kibum, meski tak dapat ia lupakan, sensasi saat telapak tangannya menampar Kibum saat itu.

“Menembaknya?”

Donghae semakin menunduk, dengan bulu meremang. Apa jadinya bila ia menembak Kibum? Ia tak akan sanggup, bahkan bila hanya melihat.

“Menusuknya? Merobek perutnya dengan pisau yang tumpul hingga ke dada, kau robek, lalu kau keluarkan jantungnya. Bukankah itu ide bagus?”

Donghae menggenggam erat satu butir jeruk di tangannya. Ia benar-benar merasa tak tahan. “Hentikan Kyu!” Hardiknya cepat.

“Tapi itu setimpal, dia.. agh!” Kyuhyun tak sempat melanjutkan katanya saat buah yang sedari tadi tergenggam erat di tangan Donghae, baru saja melayang, serta menghantam bagian wajahnya.

“Pulang sana! Dasar usil!!”

Kyuhyun tertawa hambar. “Baiklah, aku pulang.” Ucapnya sambil menggosok-gosok pipinya yang terkena hantaman jeruk. “Aku pulang hyung..” ujarnya, segera berlalu dari hadapan Donghae.

Donghae terus menatap punggung Kyuhyun, hingga anak itu menghilang seiring dengan tertutupnya pintu. Dan di waktu yang sama, Donghae berlari menuju kamar mandi, dengan terbirit-birit mencoba menahan rasa mual, sejak bayangan yang hadir akibat ulah Kyuhyun menggerayangi otaknya.

Berselang kemudian..

Kibum yang baru bangun dari tidurnya, atau lebih tepat, baru saja tersadar  dari mabuknya, telah selesai membersihkan dirinya, meski sebelumnya sang hyung telah menyeka badannya. Ia telah rapi, meski wajahnya tak kunjung bersahabat, mengingat masalah yang sepertinya tak ingin ia lupakan begitu saja.

Ia meraih ponselnya, dan lalu melihat berpuluh pesan yang berasal dari saudaranya, saudara tempatnya berbagi rasa suka saat menuangkan semua emosi dalam sebuah kekerasan. Ya. Kim Kangin. Namun pesan kali ini cukup membuatnya terkejut.

“Tolong aku! Hyungmu..”

Begitulah isi dari setia pesan yang masuk, dengan pengirim yang sama, ‘Kangin hyung’, yang membuat Kibum mau tak mau mengerutkan keningnya. Dan detik berikutnya, seolah mengerti, mengapa Kangin menyebut-nyebut namanya hyungnya. Di tengah kuatnya kekuatan sang hyung, membuatnya yakin, hyungnya telah melakukan sesuatu pada Kangin. Maka berikutnya, Kibum membanting ponselnya, meski itu ke ranjangnya yang empuk, tak memberikan kerusakan berarti pada ponselnya itu.

“Mana dia?!” Kibum langsung meraung, saat melihat Sungmin dan Siwon. Diraihnya kerah Siwon, meski orang itu lebih tinggi darinya, tak membuat nyali Kibum menciut. Bahkan Kibum, mengabaikan rasa hormatnya, pada kedua orang yang juga sangat menyayanginya tersebut.

“Tenanglah, TUAN!!” Timpal Sungmin, sengaja memperjelas kata yang paling dibenci Kibum, jika harus terlontar dari mulutnya ataupun Siwon. “Tenangkan dirimu, dan ceritakan ada apa?” Tanyanya dengan sangat santai. Sungmin adalah satu-satunya orang yang dapat mengendalikan emosinya sendiri.

Kibum tersadar, lalu melepaskan cengkramannya. Ia sedikit merapihkan lengan bajunya, sambil berucap “maaf” dengan sangat perlahan.

“Siapa yang kau cari? Hyung mu?”

“Dimana dia?”

“Di ruangannya..”

“Apa yang kau lakukan pada temanku?!!” Pekik Kibum sesaat ia menginjakkan kakinya, tepat di hadapan sang hyung.

Heechul menghela nafas. Tak ada ekspresi takut sedikitpun di wajahnya, meski Kibum tengah marah seolah ingin memakannya. “Siapa?” Tanyanya santai. “Teman berandalmu itu?”

“Dia temanku!!!!!”

“Huh?” Heechul mulai bangkit, menopangkan kedua tangannya di meja, lantas mendongak ke arah sang adik. “Dia adalah sampah yang hanya bisa membawa pengaruh buruk padamu, Kim Kibum!” Timpal Heechul.

“Kau tak ingat rupanya, bukan dia yang menjadikanku buas seperti sekarang. Tapi kau!” Ucap Kibum telak, dan dengan berani menunjuk wajah sang hyung dengan penuh amarah, meski Kibum tak sampai hati jika harus memukul Heechul. Ia bergegas pergi, hingga..

“Kau yakin?” Balas Heechul, membuat Kibum sedikit melirik. “Kau yakin aku? Bukan Lee Donghae?”

“Apa maksudmu?”

“Sadarlah! Kau begini saat ini karena dirinya. Haruskah aku melenyapkan orang itu? Agar ia tak lagi membayangimu?”

“Jangan berani sentuh dia, atau..”

“Lalu apa maumu? Kau ingin aku terus melihat keterpurukanmu?” Kibum terdiam, dan mulai mencerna tiap kata yang ia dengar. “Hyung bahkan tak tahu kau bisa sehancur ini hanya karnanya. Dan kau begitu bodoh!!”

“Jangan bersikap seolah-olah kau tahu! Kau tak pernah peduli padaku!” Hardik Kibum.

“Aku memang tak tahu, tapi aku tahu, Donghae adalah satu-satunya harapanmu bukan? Kau ingin bersamanya huh?”

Kembali Kibum terdiam..

“Kau bisa! Yakinkan dia kau pantas untuknya! Jangan lakukan hal bodoh lagi. Juga, jangan hiraukan temanmu itu. Aku tak akan membunuhnya. Dia baik-baik saja..”

Kibum mulai terenyuh. Ia melirik kepada Heechul. “Benarkah? Lalu aku harus bagaimana?”

Heechul tersenyum. “Jadilah seseorang seperti yang ia inginkan, Kim Kibum. Yakinkan dia kau bisa berubah dan pantas berada di sisinya.”

“Tapi..”

“Pergilah..”

Kibum tersenyum. Senyum yakin, akan hal yang akan dilakukannya..

Di saat yang sama, Donghae tengah berjalan di antara keramaian orang. Ia hendak membeli peralatan mandinya yang mulai menipis. Ia menikmati perjalanannya hingga tiba-tiba, suara ribut mengejutkannya dan juga tak hanya menarik perhatiannya, tapi juga menarik perhatian pengunjung lain yang datang saat itu.

“Dia dipukul!”

Sayup Donghae dapat mendengar suara rintihan, juga suara seperti sebuah hantaman dan sebagainya, juga suara orang yang sibuk berbincang di antara kerumunan.

“Kejam sekali dia! Memukul dengan tongkat.”

Hati Donghae mencelos. Ia begitu tak ingin melihat hal seperti itu, apalagi membayangkan jika pelaku pemukulan saat ini adalah Kibum.

“Ya ampun! Tolonglah! Dia sekarat!!”

Donghae semakin menutup telinganya. Ia tak ingin mendengar suara-suara seperti itu lagi. Ia sudah sangat takut. Ia menutup telinganya, pergi dari tempat itu sambil terus bergumam “dia bukan Kibum. Itu bukan Kibum!”

Terus Donghae melangkah, hingga sebuah suara membuatnya berhenti. “Itu bukan aku.”

Donghae menolehkan kepalanya, dan mendapati Kibum berada di belakangnya dengan senyum terkembang. Ia begitu segar, juga lihatlah, ia sama sekali tak terlibat akan perkelahian yang sedang terjadi.

“Kau..”

Kibum menatap Donghae hingga ia berucap, “aku bersumpah, aku tidak terlibat!”

“Huh? Apa maksudmu? Aku tak peduli!!” Decak Donghae, merasa ucapan Kibum terdengar sangat tidak penting dan sangat menyebalkan.

“Hey! Tapi kau menyebut namaku!” Balas Kibum, menahan lengan Donghae.

Donghae semakin mendengus sebal. “Apa-apaan kau!” Ujarnya sebal menepis tangan Kibum. Lalu dengan cepat, ia meninggalkan Kibum, yang tentu saja tak ingin menyerah begitu saja, serta terus membuntutinya.

Kibum terus mengikuti Donghae, dan terus memikirkan bagaimana agar Donghae mau mendengarnya. “Bisakah kau dengar aku sebentar?” Ujarnya.

Donghae tak menggubris itu. Ia tetap berjalan, hingga tanpa sengaja, kembali, melihat Kyuhyun. Donghae berfikir, mengapa Kyuhyun seolah datang dengan mudah belakangan ini. Ia sangat sering mendapati Kyuhyun berkeliaran dimanapun ia berada. Terlihat sangat aneh!

Sret..

Donghae menegang, karena di saat bersamaan, tangan Kibum yang mulai menahan lengannya, di saat itu pula Kyuhyun melirik ke arahnya, bahkan melambai ke arahnya. Donghae tak ingin berakhir dengan rentetan pertanyaan Kyuhyun, yang akan bertanya, siapa Kibum? Kenapa ia bisa bersama Kibum? Darimana Kibum? Bukankah akan sangat mengerikan, bila Kyuhyun tahu yang sebenarnya?

Maka itu, Donghae memicingkan matanya ke arah Kibum, lalu menepis tangan Kibum, meski itu ia lakukan dengan terpaksa. “Lepas!” Ucapnya, lalu dengan cepat menghampiri Kyuhyun. Donghae sengaja! Ia sengaja menjauhkan Kyuhyun dari Kibum. Namun, apakah Kibum sadar akan hal itu? Sadar akan Donghae yang sebenarnya tengah melindungi dirinya?

Jawabannya adalah tidak! Lihat bahkan ia kini kembali diliputi emosi, jika saja Sungmin tak datang, lalu menahan lengan Kibum yang sepertinya akan langsung menyusul Donghae dan Kyuhyun, juga entah apalagi yang akan dilakukannya.

“Jangan ikut campur hyung!” Ujarnya dengan tatapan tetap mengarah pada Donghae, yang malah terlihat memegangi lengan pria yang bahkan, Kibum baru melihatnya.

Sungmin tersenyum. “Aku tak akan membiarkanmu melakukan hal bodoh lagi! Ingatlah kejadian sebelumnya. Itu tak akan bisa membujuk Donghae untuk kembali..”

“Tapi dia..”

“Aku yakin kau bisa melewatinya. Bersabarlah..”

Kibum membuang kasar nafasnya, lalu menghempaskan tangan Sungmin dari lengannya. “Aku pulang!” Ucapnya ketus, meski Sungmin menanggapinya dengan sebuah senyuman..

Waktu terus bergulir..

Kibum semakin gencar mengawasi Donghae. Ia begitu takut, jika ia tak bisa lagi membujuk Donghae lagi sementara, Donghae sendiri, terlalu sering bertemu dengan Kyuhyun.

Hari ini saja, saat Kibum baru sampai di depan kediaman Donghae, ia dapat melihat Kyuhyun yang baru saja datang bersama Donghae entah darimana. Kibum mengepalkan tangannya dengan sangat erat, mencoba meredam emosi yang bahkan telah menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Kau menyebalkan Hae!” Rutuknya, hingga ia terduduk di bawah pohon di dekat rumah yang tengah ia amati itu. Ia harus menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Ia harus tetap mengawasi..

Kita lihat apa yang terjadi di dalam, tempat dimana Donghae dan Kyuhyun berada. Kyuhyun kini terduduk di atas sofa, mengingat statusnya di rumah tersebut tetaplah menjadi seorang tamu.

Donghae datang dengan segelas minuman di tangannya, lalu menyodorkan air tersebut pada tamunya. “Aku heran, kita sering sekali bertemu.” Ungkap Donghae, ikut terduduk di dekat Kyuhyun.

“Kebetulan yang bagus bukan. Sebenarnya kau mau kemana tadi?” Tanya Kyuhyun, sambil meneguk airnya.

“Bukan akan kemana, tapi, tadi aku baru saja pulang dari rumah sakit.” Jawab Donghae, meski selanjutnya, ia terlihat terkejut dengan ucapannya sendiri.

“Rumah sakit? Kau sakit?” Tanya Kyuhyun terkejut, lalu menghampiri Donghae, memegang kening Donghae. “Kau sakit apa?”

Donghae segera menepis tangan Kyuhyun setelah sebelumnya, dalam hatinya ia merutuki dirinya sendiri, mengapa berbicara semudah itu. Apa ia harus bilang bahwa ia baru saja memeriksa kondisi kandungannya? Semua bisa berubah gila! “Hanya sedikit tak enak badan.” Ucapnya mencoba mengelak sebisa mungkin.

“Oh. Perlu aku menemanimu hari ini?” Tanya Kyuhyun.

Donghae mendelik sebal. “Aku tak apa-apa. Kenapa kau peduli sekali padaku? Itu tak perlu. Apa kau tak ada pekerjaan lain?”

Kyuhyun tersenyum. “Aku memang ada pekerjaan lain. Mencari..”

“Jangan pernah membahas itu lagi di depanku, Cho Kyuhyun! Atau aku akan menamparmu!”

Kyuhyun tertawa renyah “Baiklah, baiklah.. aku tak akan membahasnya lagi.”

“Pulang saja sana! Kau berisik!” Usir Donghae, karena memang, entah mengapa ia selalu merasa tak nyaman berada di dekat Kyuhyun.

“Hey! Bagaimana mungkin kau mengusir tamumu!”

“Kau tamu menyebalkan! Pulang!!!!” Kembali Donghae mengusir Kyuhyun, meski nada sebuah candaan terdengar, dan dapat dimengerti keduanya. Donghae mendorong Kyuhyun keluar dari rumahnya. Meski akhirnya ia mengantar Kyuhyun hingga masuk ke dalam mobilnya, lalu melambai ke arahnya, hingga ia hilang dari pandangan Donghae.

Donghae menghela nafasnya, penuh kelegaan saat Kyuhyun akhirnya menghilang dari pandangannya. Binar mata Kyuhyun jika sedang membahas pembunuh Eunhyuk, yang tak lain adalah Kibum, benar-benar menakutkan. Donghae takut melihat mata itu. Donghae takut akan seringaian itu. Dan Donghae, terlalu takut membayangkan apa yang akan terjadi pada Kibum.

Ia lalu bergegas masuk kembali ke dalam rumah. Hingga tepat saat ia tiba di dalam, ia tertegun, melihat siapa yang kini tengah terduduk di atas sofa miliknya, sambil menaikkan satu kakinya, di kakinya yang lain. Donghae merubah raut wajahnya. “Siapa yang mengijinkanmu masuk!” Ucapnya tak sabar.

Kibum hanya melirik Donghae sekilas, lalu kembali tak peduli. Menggoyang-goyangkan kakinya, sambil bersiul dengan tenang.

Donghae kesal. Sangat kesal! Ia lalu menarik Kibum. Dengan tenaga yang ia punya, ia menarik Kibum, yang anehnya sama sekali tak melawannya. Hingga sedikit lagi menuju pintu, “Siapa dia?” Tanya Kibum pelan.

“Bukan urusanmu!!”

“Donghae!!”

“Kubilang kau tak berhak lagi atas diriku!” Raung Donghae, membalikkan badannya, dan lalu berteriak di depan muka Kibum.

“Benarkah?” Tanya Kibum dengan nada mengejek. “Kau itu sudah menjadi milikku, Hae! Hanya mulikku!”

“Kau brengsek! Kau..”

Kali ini Kibum tak sabar. Ia segera merampas sebuah ciuman dari Donghae. Meraup bibir Donghae dengan sangat kasar.

“Hmmf..” Donghae melawan. Ia menekan dada Kibum meski itu? Dirasanya tak cukup untuk menghentikan Kibum. Selanjutnya, Donghae merasa tubuhnya terseret. Kibum menyeretnya, menubruk dinding dekat pintu, membuatnya meringis.

“Lepas!” Donghae meronta. Kibum melepas bibirnya meski tidak dengan tubuhnya. “Demi Tuhan! Kim Kibum!!” Terus, dan terus Donghae memohon agar Kibum tak membuat hal gila padanya. Ia hanya hawatir pada anak dalam kandungannya. Itu saja!

“Diam!” Kecam Kibum, membungkam mulut Donghae, kembali menarik tubuh Donghae, entah kemana Donghae tak tahu. Pandangannya mulai kabur karena ia menangis. Ia begitu takut pada Kibum yang penuh dengan amarah seperti saat ini..

Prang..

Suara kaca, kaca pecah yang kini berhamburan di lantai, membuat suara yang sangat bising. Itu? karena baru saja salah satu gelas di atas yang tersenggol kaki Kibum saat membawa tubuh Donghae ke atas sofa. Kibum tak peduli. Ia tetap bermain dengan nafsunya.

Donghae sudah menangis. Ia menangis, hingga tiba-tiba..

BRAK

Suara keras kembali terdengar bersamaan dengan terbukanya pintu dengan sangat keras. “Apa-apaan ini?!!” Suara Kyuhyun turut membahana, disertai suara langkah kakinya yang ia seret ke arah Kibum yang tengah meniduri Donghae. Kyuhyun kalap tentu saja. Ia langsung membalikkan tubuh Kibum dan..

Bugh.

Satu pukulan mendarat di wajah Kibum dengan sangat keras.

Bugh.

Kali ini menghantam bagian perut Kibum. Kibum menyeringai. Ia mulai membalas dengan mencekik leher Kyuhyun. “Kau tak berhak ikut campur!” Ucapnya pelan, namun penuh dengan penekanan.

“Kau brengsek!” Balas Kyuhyun meremehkan, dan “Cuih..” satu lemparan air ludah, mengotori wajah Kibum.

Kibum memejamkan matanya, lalu mengusap bagian wajahnya. Ia benar-benar dikuasai amarahnya, lalu dengan sekali hentakan memukul Kyuhyun, tepat di wajah! Lalu berganti, memukul bagian wajah yang lain. Lagi. Tak lupa ia menghantam perut dan menendang Kyuhyun. Kibum, tak ingin menghentikannya jika saja Donghae, tak berteriak sambil berusaha menghentikannya.

“Hentikan! Hentikan Kim Kibum!! Jangan lakukan itu!” Donghae menjerit frustasi, sambil berusaha menjauhkan Kibum dari Kyuhyun. Ia berusaha melindungi Kyuhyun, dan dengan yakin, berdiri tepat menghadap ke arah Kibum, mendongakkan wajahnya yang basah, seolah meminta agar Kibum memukulnya saja.

Kibum mengacungkan tangannya tepat di depan wajah Donghae. Namun itu tak bergerak lebih jauh, saat Kibum sadar, wajah Donghae yang memandangnya dengan tatapan sedih. Kibum merasakan hatinya ikut berdenyut sakit.

“Jangan..” Sergah Donghae.

“Tapi, Hae..”

“Pulanglah..”

Lemah. Ucapan itu teramat lemah, tapi mampu merubuhkan dinding hati Kibum. Bahkan Donghae lebih memilih Kyuhyun daripada dirinya? Benarkah itu?

Kibum kalah. Kibum menyerah. Dengan lunglai dilangkahkan kakinya menuju jalan keluar. Pintu yang bahkan setengah rusak akibat dobrakan yang dilakukan seorang yang telah merebut Donghaenya. Itu yang ada dalam benak Kibum. Bahkan Kibum dapat melihat jelas, bagaimana Donghae menyingkirkannya. Terlalu sakit. Ia merasa ia harus pergi. Pergi..

“Selamat tinggal, Hae..”

Itulah kata terakhirnya, itulah kata terakhir, sebelum ia menghilang dari hadapan Donghae.

Donghae mengusap wajahnya, sambil sibuk membangunkan Kyuhyun. Ia mendengar, apa yang Kibum ucapkan, dan hatinya? Sakit memang. Namun apa yang bisa ia lakukan sekarang? Tak ada.

Tangan Donghae masih terasa gemetar, sejak melihat pertengkaran yang bahkan terjadi di rumahnya beberapa waktu yang lalu. Ia tengah terduduk di ranjangnya, sambil menggenggam segelas susu yang baru saja diberikan Kyuhyun.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Kyuhyun menghampiri Donghae.

Donghae tersenyum. “Kau yang tak baik-baik saja Kyu! Bukan aku..”

“Tapi kau terlihat lebih buruk, hyung. Minumlah susunya..”

Donghae menurut, lalu meneguk setengah bagian isi dari gelas yang ia pegang. “Aku baik-baik saja..” jawabnya kemudian.

Hening..

Keduanya terdiam, bahkan meski Kyuhyun telah mengambil posisi duduk di samping Donghae. “Aku tahu..” ucapnya perlahan, “ini akan sedikit lancang.”

“Huh?”

Kyuhyun memandang Donghae. “Siapa orang tadi? Kenapa dia melakukan itu padamu hyung?”

Donghae menunduk. Kali ini ia sudah tak dapat menghindar. Namun ia berfikir, terus memikirkan bagaimana caranya agar Kyuhyun tak mengetahui siapa Kibum. “Dia..” Donghae seperti sudah akan mengatakan sesuatu jika saja matanya tak berubah menjadi terasa berat dalam waktu singkat. Donghae mencoba untuk fokus, melawan rasa kantuk yang begitu mendera. “Dia..” ucapnya tertahan, dan..

Plek..

Donghae terkulai lemas di pundak Kyuhyun sebelum dapat mengatakan hal berarti. Di sisi lain, Kyuhyun kini menyeringai puas. Ia usap wajah Donghae perlahan. “Maafkan aku hyung.. aku sudah tahu semuanya.” Ucapnya lantas tertawa penuh kemenangan.

TBC

Arrrgggghhhhh! Tak tahu musti ngomong apa. *Nangis. 

31 respons untuk ‘FATE [Chapter 7]

    isfa_id said:
    November 9, 2012 pukul 9:45 am

    YA!!! apa yg Kyuhyun masukin ke minuman Donghae, sampe Donghae langsung tidur gitu?

    jangan bilang Kyuhyun mau bunuh Kibum!!! JANGAAANNNNN!!!!!!!!!!

    lee sae hae said:
    November 9, 2012 pukul 9:52 am

    Donghae pingsan ya?? Aishhhh.. Kyu ngasih apaan tuh ke susu hae??
    Jangan” hae mau dijadiin umpan buat mancing kibum? Ya eon ??
    Ternyata kyu selama ini, ada niat jahat juga ya sama hae.. Dasar kurang ajar tuh ya kyu..
    Aishhh.. Pokoknya kibum harus cepet” tolongin hae.
    Kerennnnnn banget eonn. bagussss
    Lanjut eonn..

    Gigia said:
    November 9, 2012 pukul 10:22 am

    Haii…slm kenal.. Maaf baru bsa mampir (rmh kali ) soal a aq bru nemu blog kmu and ff kihae lgi..crta a menarik..tpi aq sedih liat hae yg nangis trs gara2 kibum.trus kyu itu jht apa baik sih,ini happy end kan author,jgn pshkan kihae dunk author ntar aq nangis lho..;-(

      sugihhartika responded:
      November 9, 2012 pukul 10:48 am

      Iya. salam kenal juga. ^^ makasih sudah meluangkan waktu, mengetik sebuah komentar. ini, berarti buat saya. :’) terima kasih..

      soal fict, happy? saya tak tahuuu~ tunggu saja. Oke? HaaHaa..

    arumfishy said:
    November 9, 2012 pukul 11:26 am

    ayo cpt dilanjutttt,,,

    trnyata Kyuhyun udh tau semuanya???jadi slma ini prtmuan itu disengaja,,,??

    Donghae gmn???g sbr nunggunya??:-)

    hyukssoul said:
    November 9, 2012 pukul 11:36 am

    cuman dikit! Gahhhhhhhhhhhhhhhh APAANNNNN!! -_-

    hm. itu ya Kyu? DIA MAU NGAPAIN COBA?
    TIDAKKKKKKKK KIBUM CEPAT SELAMATKAN IKAN!!!!!! (;;__;;)

    suka yg pas adegan Kibum cemburu. cuteeeeeeeeee. Ahahahahahah~ /cipok Donghae.
    dan itu adegan REP ikan kurang panjanggggggggg~
    GAK TERIMA!

    Shin Y said:
    November 9, 2012 pukul 1:17 pm

    eh apa mksdunya ini??? kyuhyun????? jgn buat mcam2 deh… biarkan kihae bersama… *sekap kyuhyun*

      sugihhartika responded:
      November 9, 2012 pukul 1:32 pm

      Kan biar rame. NyaHaaHaaHaa..

    Ainun_lara said:
    November 9, 2012 pukul 1:27 pm

    Haaaahh itu Ikan Saya mau diapakan Si Epil,Bumie kembali cepat,Jebal..Tar Hae diculik trus Kibum dateng,trus.trus. Selalu suka dengan sikap Possessive Bum,selalu suka kalo Ikan begitu dicintai.Saranghae Ikan “Cup”

    Mea Hae said:
    November 9, 2012 pukul 2:05 pm

    YOSH KYUPIL JAHAT, SUKAAA, COCOK SAMA MUKA KYUPIL
    HAE mau dijdikan pancingan buat balas dendam ke BUM??
    KIBUM keren, yang dia tiba2 nongol itu keren
    cuma itu, dia sama hae sempet main ga??atau keburu kYUPIL datang??
    ish #tendang upil
    keren tuh eon misal salah satu dari anak buah heenim sekongkol sama KYUPIL, pacarnya KYUPIL gitu
    #TAPI JANGAN SIWOOOONN, #sensi

    hubsche said:
    November 9, 2012 pukul 2:31 pm

    Kyu suka sama Hae juga kah?? Waah jangan sampe Kyu perkosan Hae hehehe…ntar keguguran. 😥
    Kibum mau ninggalin Hae kemana nih jd deg deg an??

    haerkim said:
    November 9, 2012 pukul 4:08 pm

    itu donghae pingsan knp?
    Kyuhyun ngawasin donghae y?kok tiba2 bli Kyuhyun ngawasin donghae y?kok tiba2 bli Kyuhyun ngawasin d

    haerkim said:
    November 9, 2012 pukul 4:12 pm

    itu donghae pingsan knp?
    Kyuhyun ngawasin donghae y?
    Kok tiba2 blik lg..
    Jgn bls dendam donk kyu ksihan nti donghae menjanda..

    gamers cho said:
    November 9, 2012 pukul 4:12 pm

    hae hampir keguguran » kyu ngomong ke kibum » KIHAE BERSATU ^-^

    DongSu said:
    November 9, 2012 pukul 8:14 pm

    pantesan dmn ada hae n kibum
    disitu suka ada kyu
    ternyata udh tau toh

    kibum kibum *geleng2 pala*
    tak bisa kah kau mengontrol emosi mu?
    kya nya kamu harus masuk ke les kepribadian dh

    kyu, rencana apa yg da d otak evil mu?

    lanjut ne

    semangat…

    Eun Byeol said:
    November 10, 2012 pukul 1:19 am

    Kyuhyun masukin obat tidur ke minumannya Hae yya?? Jahat bangeeet!!

    Kibum pasti nggak akan kalah kan dari Kyuhyun?? Happy ending yya, eon.. *puppy eyes*

    Dew'yellow said:
    November 10, 2012 pukul 4:16 am

    eon.. kyu kenapa nakal bgt itu? bikin hae tidur.. kyunnie.. sya kan ga pernah ngajarin itu! tp tak apa, cpt culik si donge wkwk *sama aja* 😀

    cptan lanjut dund eon, panjangin jg. ahihi~

    hima_kawaii said:
    November 10, 2012 pukul 11:26 am

    yaaayyyy updated ^^
    aww aku suka karakter perhatian heechul di chap ini 😀

    KYU!!!!!! YOU’RE SO EVIL!! coba kalo dia tahu yang benar-benar sebenarnya -____- dia tetep balas dendam gak yah??

    waduh kasihan hae sama kandungannya…. 😦

    mira haefishy said:
    November 10, 2012 pukul 11:49 am

    kyu nyampurin apaan tuh ????? :/

    awas aja smpe kyu berbuat macem” …
    ^^

    Laila r. Mubarok said:
    November 10, 2012 pukul 3:49 pm

    Eh apa yng akan kau lakukan kepada kihae? Memisahkan mereka? Membunuh kibum? ANDWEEE~!!

    Aku gemes n miris deh un ma mereka.. Minah un, kapan hae mau menerima kibum lgi n mmbri tau soal kandungannya.. Aah ga tega ngeliet mereka misah gitu TwT..

    Un nama fbmu ap?

    RiHae said:
    November 10, 2012 pukul 4:06 pm

    kyu pnya niat jahat yahh ama Hae…..
    ayo Kibum….tancap gas…..selamatin Hae….
    Slam kenal author…..aq reader baru nih……
    suka bgt ama ff author….

      sugihhartika responded:
      November 11, 2012 pukul 12:49 am

      Makasihh.. selamat bergabung.. Silahkan baca-baca FF seadanya disini.. ^^

        RiHae said:
        November 11, 2012 pukul 1:06 pm

        seadanya gmana….
        ff di sni keren2….

    Raihan said:
    November 11, 2012 pukul 12:38 am

    Akhhhhhh!…Kyuhyun sudah tau semuanya?..ayo Kyuhyun ayo!..ayo pukul Kibum, bunuh, cincang..buat Donghae lebih sakit baik fisik ataupun hati, ayo Kyuhyun lakukan dan setelah Kyuhyun berhasil membalas dendam pada Kibum, aku yang akan memutilasi mu hidup2 Kyuhyun *siapin gergaji listrik*

    Keren perang batin Donghae nyesek banget kayanya, dendam dan sayang disaat yg bersamaan serta harus melindungi org yg dia benci sekaligus dia cintai. Kasian sekali kau Donghae *tepuk2 punggung Donghae*

    Kerennnnnnnnnnnnnnn ^_<..

    Osi Dwi Olyvia said:
    November 11, 2012 pukul 8:41 am

    awas aja kalau Kyu ampe nyakiti Hae *getok Kyu* wahhh nggak sabar liat pertarungan Kibum n Kyu ><
    makin seruuu, ditunggu lnjutannya eon 😉

    Shizuku M said:
    November 16, 2012 pukul 11:49 am

    annyeong, aku new reader nih thor.
    biasanya baca fanfic kamu di situs ff, aku baru nemu wordpress kamu thor. ceritanya makin seru aja nih thor, kyu evilnya keluar banget ya._. jangan bikin kyu jadi bunuh kibum ya thor, kasian hae nanti yang jadi bapa anaknya siapa dong._.v

      sugihhartika responded:
      November 17, 2012 pukul 12:10 am

      HaaHaa..

      Makasih ya sudah berkunjung. Kyu bunuh Kibum? Ga tau yaaa~

    Nelly Key said:
    November 19, 2012 pukul 4:24 am

    Huwaa kyu udah tau… bagaimana nasib kihae… terutama hae…
    Terus itu kyu mw ngapain hae… ? dia naruh obat tidur y diminumannya hae,, biar hae g ngalangin dy buat balas dendam ma kibum??? Hua huaa,,, bummie kau BERADA dalam maslah besarrr….
    Eonniiiii lanjutkannnnn,,, makin penasarannnnn >>>>>

    NemoSnower said:
    Juni 14, 2013 pukul 7:19 pm

    Hae pingsan?bum ud nyerah?kyu ud tao ap? N n n n n APA YG UD KYU MSUKIN K SUSUNYA HAEE !!!!!! >.<

    casanova indah said:
    Oktober 10, 2013 pukul 1:25 pm

    mwo??? kyuhyun dah tau??
    trus apa mau dia??
    knapa tega begitu ama donghae???
    #cekekKyuhyun

Tinggalkan Balasan ke sugihhartika Batalkan balasan