MY PET, HAE!! [4]

Posted on Updated on

Title : My Pet, Hae!!

Cast/Pair : Lee Donghae – Kim Kibum / KiHae

Genre : Fantasy – Humor (?) – Romance

Rating : PG 

Summary;

Apa? Mereka apa sebenarnya? Sebentar saja Kibum tinggalkan, bahkan mereka bisa mengambil Donghaenya.

Lalu? Mereka siapa?

[CHAPTER 4]

^^

Kibum dan kedua orang tuanya sedang menuju perjalanan pulang. Waktu memanglah masih menunjukkan pukul 8 pagi kurang. Bahkan Kibum menyerobot antrian saat di tempat dokter dengan alasan kondisinya yang sangat buruk. Heechul dan Yesungpun hanya menyetujui ide gila sang anak.

Yang membuat heran ketiganya adalah, kenapa pagi yang cerah itu harus berganti dengan cepat? Kini awan hitam begitu mendominasi, dan tetesan hujan mulai membasahi bumi. “Eh? Hujan?” Heechul kaget dengan perubahan cuaca yang begitu cepat.

“Iya. Hujan,” jawab Yesung singkat sambil terus fokus pada jalanan, sementara Kibum tengah setengah terpejam, terlihat lelah dengan bersin-bersin yang tengah di alaminya.

“Ini aneh menurutku..” ujar Heechul tiba-tiba. “Hujannya terasa janggal, Yesungie kau tak merasakannya?” lanjut Heechul.

“Memang anginnya tak enak. Bagaimana pendapatmu, Kibum-ah?” ucap Yesung mencoba menanyai pendapat anaknya yang memang biasanya lebih pandai dalam mencari kesimpulan dibanding mereka.

Kibum membuka matanya, sambil mengusap hidungnya yang terasa gatal. Dengan mata merah ia mengamati keadaan di sekitarnya. Hari benar-benar berubah menjadi sangat gelap. Hujan turun dengan derasnya disertai petir yang menyambar. Seketika firasat buruk menyeruak, hingga Kibum harus menyentuh dadanya. Ia membuka sedikit jendela mobil, membuat beberapa tetes air hujan masuk kesana, namun Kibum tak peduli. Ia hanya ingin merasakan angin yang berhembus, dan seketika tubuhnya menegang saat merasakan udara aneh yang juga ia rasakan beberapa hari ini. “Donghae..” gumamnya.. Ia menoleh pada Yesung, dengan tatapan tak sabar lalu berteriak, “Kita harus bergegas sampai di rumah, appa!!”

Donghae menangis sekeras yang ia mampu saat sadar dirinya hanya tinggal sendiri di rumah. Apakah ia terlalu berlebihan? Ya. Ia memang selalu manja berlebih bukan?

“Kibumie..” ucapnya dalam tangis yang sudah bisa ia kendalikan. Meski begitu raut wajahnya masih dalam keadaan sedih, atau bahkan sangat bersedih, karena ia tak pernah jauh dari Kibum selama ini.

Tiba-tiba tubuh Donghae menegang, Saat dirinya mendengar suatu bisikan yang mampu ia kenali.

“Donghae sayang, anakku, mari kita pulang..”

Donghae sangat tahu, siapa yang kini tengah berbisik di telinganya. Ia menggeleng kuat. “Aku tak mau, appa!!” tolak Donghae.

“Hey!! Jangan lagi berbuat nakal Hae! Kau harus cepat pulang.”

“Aku tak mau! Aku ingin bersama Kibumie!” kembali Donghae menolak.

Itu pasti karena darahnya yang mengalir ditubuhmu. Genmu sudah kacau Hae! Aku akan membawamu pulang dan membersihkan genmu!!

“Jangan!! Aku tak mau!!” Jerit Donghae.

Namun seiring dengan jeritan Donghae yang keluar, suara petirpun menyambar, menggelegar. Dan hujan badaipun tiba-tiba melanda kota Seoul. Donghae bergeming dari posisinya. Ia mengunci pintu kamarnya, berharap siapapun tak akan memaksanya untuk keluar dari tempat tersebut sampai Kibum dan kedua orang tuanya datang.

“Ha.ha.ha.. Darah manusia ternyata membuatmu bodoh juga ya! Sejak kapan kau berpikir aku akan kalah dari penghalang kayu yang rapuh itu huh?”

“Kibumie~” Donghae semakin terisak memeluk lututnya. Ia menyimpan tubuhnya di sudut ruangan, merasa tempat tersebut adalah tempat paling aman untuk bersembunyi. Hingga ia merasa suara aneh memasuki pendengarannya, dan juga rasa dingin menyentuh kakinya. Ia mendongakkan kepalanya, memastikan keadaan di sekitarnya, dan isakannya berubah pilu saat melihat air kini telah menggenangi ruangan kamarnya.

“Kau lupa? Air ada dalam genggaman appa. Pelindungmu memang tak dapat kutembus, tapi lihatlah, mereka bisa masuk lewat celah kecil yang ternyata lolos dari pelindungmu. Mari kita pulang nak..”

Dan seketika itu pula Donghae berteriak kencang, “HUA. KIBUMIE~~~”

 

“Banjir! Kenapa bisa banjir begini!!” pekik Yesung saat perjalanannya tiba-tiba harus terhenti, karena banjir melanda.

Appa..” keluh Kibum. Ia tahu keadaan kini bertambah buruk. Bahkan ia terlihat langsung sembuh dari flunya, entah melupakannya begitu saja?

“Donghae, kenapa kita tak menelphonnya saja?” ucap Heechul.

“Siapa di antara kita yang bawa ponsel? Omo.. Lihat banjirnya mulai naik!! Do’akan saja semoga mobil kita tak mogok seperti yang lain..” Yesung bicara tanpa arah. Memanglah banjirnya mulai naik, bahkan hampir membenamkan separuh dari mobil mereka.

“Aku tak mau tahu! Kita harus sampai rumah secepatnya,” raung Kibum, namun seketika itu juga, mobil yang mungkin saja merasa Kibum bentak, mogok dengan tentram.

“Kenapa kau bentak dia! Jadi dia mogok!!” pekik Yesung seakan tahu isi hati mobil kesayangannya tersebut.

“Benarkah mogok?” tanya Heechul.

Yaish~” Kibum berdecak frustasi. “Aku akan turun, tepikan mobilnya di tempat tinggi appa,” titah Kibum. Ia juga tak ingin ceroboh dengan terburu-buru membuka pintu mobil karena bisa saja air-air di luar sana ikut menyeruak masuk.

“Jangan bilang kau akan melewati banjir ini Kim Kibum!!” Heechul sedang menguji insting seorang ibu pada anaknya rupanya. Semoga saja dugaannya kali ini salah.

“Ayolah eomma, aku yakin Donghae membutuhkanku!”

“Tapi Kibum! Kau tak boleh menerobos banjir yang berbahaya ini!” raung Yesung kini. “Donghae baik-baik saja di rumah.”

“Tidak! Perasaanku berkata lain!”

Yesung dan Heechul menghela nafas mereka, seolah tahu, bahwa perasaan Kibum tentang Donghae, yang sepertinya sejak dulu telah menjadi pemilik hatinya, tak pernah meleset. Lalu akhirnya, dengan pertimbangan singkat ia putuskan, “Pergilah nak..” ucapnya sambil menyentuh lembut pipi sang putra yang kini tengah tersenyum ke arahnya.

“Terima kasih. Jaga diri kalian baik-baik. Kutunggu dirumah ya,” ujar Kibum mencium kening Heechul.

“Ya! Kau yang harus berhati-hati.”

Kibum dengan susah payah, bahkan sempat mencoba berenang, karena banjir yang memang tingginya sudah sebatas dadanya, kini sampai di rumahnya. Ia segera menerobos rumahnya, yang tentu saja sudah dalam keadaan banjir. Ia menaiki tangga menuju lantai dua, karena kamar Donghae dan dirinya memang berada di sana. Namun sepanjang tangga yang ia lewati, ia dapat melihat riak air bergerak. Anehnya, bukan bergerak dari atas ke bawah, namun dari bawah ke atas? Benarkah apa yang ia lihat ini? Kibum mengikuti arus air tersebut. Terus mengikutinya hingga ternyata arus air tersebut hanya tertuju pada kamarnya, tempat terakhir Donghae berada. Kibum menelan paksa ludahnya. Perasaannya kalut, bercampur antara rasa takut, hawatir dan kaget tentunya. Meski bukan pertama kalinya melihat sihir Donghae, namun ini sihir terbesar yang ia lihat, bahkan Kibum yakin, banjir besar yang melanda kota Seoul bukanlah bencana semata.

“Donghae..” panggilnya sebelum membuka pintu kamar. Tak dipungkirinya bahwa rasa takut itu lebih mendominasi. Ia menempelkan telinganya di pintu, dan tak mendengar apapun.

“Huft~” dengan keberanian yang ia kumpulkan dalam waktu singkat, ia membuka pintunya, namun…

Crashh!!

Beberapa tetes air menyembur ke wajahnya, membuatnya menutup mata seketika. “Aish~” sungutnya mengusap air di wajahnya. Dan saat tangannya menjauh dari wajahnya, maka seketika itu pula wajahnya bertambah pucat pasi. Apa yang ia lihat?

“Hae..” panggilnya lirih. Karena percaya atau tidak percaya, ruangan kamarnya penuh dengan air dan juga barang-barang mengambang disana. Ingat! Hanya ruangannya yang penuh air. Dan yang membuat hatinya mencelos adalah, Donghae yang berada di tengah rendaman air tersebut dengan mata terpejam. Apakah ia meninggal? Kibum terus mengawasi hingga sadar, Ada ruang lain yang menyelubungi Donghae, dan wajah Donghae yang damai, membuat Kibum tahu Donghae tertidur di antara air itu.

“Donghae!!” Panggilnya lagi, hendak meraih Donghae, namun ia tertegun saat ia tak dapat menyentuh atau bahkan menembus air-air di depannya tersebut. Dan..

BRUSHHH..

Seolah benda hidup, air-air tersebut, keluar melewati jendela kamar, membuat Kibum terbelalak, karena Donghaepun ikut mereka bawa. “Andwae!! DONGHAE!!” teriak Kibum tak percaya, lalu mengikuti ke arah jendela. Dan matanya takjub, air-air yang membanjiri kota ikut surut dalam waktu singkat. Seolah-olah, mereka pergi setelah tugasnya selesai. Tugas? Kibum tahu mereka ingin membawa Donghaenya. Tapi siapa? Kibum belum tahu itu.

Kibum menahan tangisnya. Ia masih belum boleh menyerah bukan? Maka dengan secepat kilat, ia pergi kembali ke bawah, memakai sepedahnya, lalu mengayuhnya cepat menyusul ke arah arus air.

“Aku harus cepat!!” gumamnya sambil terus mengayuh. Hingga ia benar-benar berada di belakang arus air, dan terus megikutinya yang ternyata tertuju pada lautan, dan hingga arus air itu bergabung bersama air laut yang luas itu, Kibum barulah berhenti, di atas tebing, dimana air-air yang membawa Donghae di dalamnya, jatuh disana.

Kibum menatap kosong air aut tersebut. Ia mengusap wajahnya yang basah entah karena air tadi ataupun air matanya sendiri. Ia terus mengusap wajahnya dengan lengannya. “Jadi ini rumahmu Hae?” tanyanya pada Donghae yang kini entah dimana.

“DONGHAEEEE!!” Lengkingan suara Kibum terdengar..

Donghae meringkuk di dalam sebuah gelembung yang sengaja Kangin ciptakan untuk mengurungnya. Jangan salahkan Kangin, yang terlihat kejam. Tapi, memang karena Donghae yang terlampau nakal. Leeteukpun tak beranjak dari sisi gelembung Donghae, karena tak ingin Donghae diapa-apakan oleh suaminya.

Eomma, aku ingin bertemu Kibum. Kibumiee~~” kembali Donghae merengek.

“Sabarlah sayang.. appamu sedang mengusahakan yang terbaik untukmu Hae,” ujar Leeteuk sabar sambil menatap Kangin yang sedang sibuk menuangkan tetes demi tetes cairan, yang ia kumpulkan dalam satu botol. Leeteuk sendiri tak yakin, adakah cara lain yang lebih baik daripada menjauhkan Donghae dari cintanya?

Hyungie..” Donghae merangkak, menuju sisi dimana Sungmin dan Eunhyuk berada, mengamatinya dan memandangnya dengan tatapan iba. Keduanya menggeleng pasrah membuat Donghae menunduk lesu. Ia lalu menendang-nendang dinding gelembung di sekitarnya. Dengan mempoutkan bibirnya, Donghae menggerutu tak jelas. “Kenapa ini susah ditembus!” umpat Donghae, tak hentinya menendang gelembung tersebut. “Appaaaaaaa!!” teriaknya kemudian.

“Diam bocah nakal! Jangan berbuat hal yang percuma! Kau tak akan bisa keluar dari sana. Lihatlah appa sedang membuat ramuan yang akan membebaskanmu dari darah anak itu,” jelas kangin, terlihat membolak-balikkan cairan, yang ia tuang dari botol satu ke botol lainnya.

“Aku tak mauuuuuuu!!” Pekik Donghae.

“Aku tak mau tahu, kau harus mau!! TITIK” ujar Kangin pasti.

 

Keluarga Kim sibuk membersihkan rumahnya setelah bencana banjir yang melanda. Mereka tak habis pikir, kenapa hanya kamar Kibum yang terlihat paling parah, padahal letaknya ada di atas? Kibum sendiri tak berkata apapun, dan hanya terdiam dengan tatapan kosong.

“Lalu Donghae kemana Kibum-ah.. bicara sesuatu!!” desak Heechul. Ia benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi. Yang jelas, banjir telah surut saat mereka tiba di rumah.

“Apakah Donghae terbawa arus?” tanya Yesung, sambil sibuk menyingkirkan air-air menjijikan dari lantai tercintanya. Dan pertanyaan itu sukses membuat Kibum terhenyak. Memang benar Donghae terbawa, atau lebih tepatnya dibawa arus air tersebut.

“Donghae sudah pulang,” ucap Kibum singkat dan padat sambil berlalu. Ia terlihat lelah. Ia lalu melangkahkan kakinya menuju ruang kamar Donghae, karena kamarnya sendiri sudah seperti kapal pecah bukan? Bahkan isinya berhamburan entah kemana. Kibum membaringkan dirinya di atas ranjang milik Donghae, lalu menutup kedua matanya dengan lengannya. Ia sendiri tak yakin dengan ucapan terakhirnya, ‘Apakah Donghae benar-benar pulang ke rumahnya? Atau diculik mahluk-mahluk laut itu?’ dan seketika pikiran itu membuat tubuhnya kembali terduduk seketika. “Bodoh!” ujarnya menepuk kepalanya pelan.

Bagaimana bila Donghae benar-benar diculik? Kenapa Kibum tak berpikir kesana? Dan tiba-tiba ia berlari, melesat cepat sambil membawa sepedahnya, pergi ke tempat dimana Donghae menghilang, yaitu, sisi tebing di dekat laut.

Kangin, dibantu Sungmin dan Eunhyuk, memaksa Donghae meminum ramuan yang sudah jadi sepertinya. Leeteuk sendiri tak ikut campur, hanya mengamati, dan mengijinkan mereka memaksa Donghae, dengan catatan tak membuat Donghae terluka.

“Aku tak mau!!” jerit Donghae saat Sungmin dan Eunhyuk mulai memegangi tubuhnya.

“Aku harus mengembalikan genmu Donghae! Jangan melawan!” peringat sang appa, Kangin.

“Tak mau!!” Donghae menerjang-nerjangkan kakinya. Ia meronta dari genggaman Sungmin dan Eunhyuk. Namun apa yang boleh di kata, karena tentulah kekuatan dua orang itu lebih besar bukan? Ditambah Kangin yang menekan kedua sisi pipinya, lalu dengan sekali gerakan, cairan itu masuk ke mulut Donghae.

“Lepaskan dia..” perintah Kangin pada Sungmin dan Eunhyuk yang langsung menurut. Dilepaskannya Donghae, dan seketika itu pula, Donghae berguling-guling tak tentu arah sambil menjerit-jerit.

“Kangin-ah, apa yang kau lakukan padanya?!” pekik Leeteuk saat melihat reaksi Donghae. Ia berniat menghampiri Donghae, namun Kangin menahannya. “Biarkan. Ini hanya sebentar..” ujarnya pada Leeteuk, membuat Leeteuk mengurungkan niatnya, dan harus rela melihat Donghae yang terus saja berguling-guling sambil menjerit pilu.

Selang beberapa menit, Donghae terdiam dengan nafas terengah-engah. Ia terbaring tak berdaya, namun matanya berusaha menatap sekitarnya dengan pandangan sayu. “Eomma..” ujarnya pelan menatap Leeteuk.

“Ya. Eomma disini..” ujar Leeteuk. Ia menghampiri Donghae dengan cepat, tentu karena ia melayang, sama seperti yang lainnya.

“Sesak,” adu Donghae, dengan nafas berat dalam dekapan Leeteuk.

“Eh?” kata sesak adalah hal mustahil bagi mahluk seperti mereka, meski sebenarnya mereka tinggal dalam dasar air sekarang. Lalu sebenarnya mereka mahluk apa?

“Sesak..” Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya tidak karuan. Ia mulai berkeringat dingin. Kangin mendekati Donghae, ia memeriksa kondisi sang anak. Dan dilihatnya Donghae masih menapak layaknya manusia normal.

“Apa ramuanku tidak mempan? Donghae masih tetap dengan gen manusia sepertinya,” simpul Kangin.

“Bagaimana bisa appa? Jika manusia, itu artinya dia tak akan bertahan lama disini,” ujar Sungmin tiba-tiba.

“Tentu saja. Dia butuh udara Sungmin-ah..” ujar Kangin.

“Lalu bagaimana? Kita tak boleh membiarkan Hae mati,” tutur Eunhyuk gelisah.

“Kubilang jangan menyakitinya kan?!!” pekik Leeteuk. “Kembalikan dia pada anak itu! CEPAT!!” raung Leeteuk setelahnya.

Kangin nampak menimbang-nimbang dengan bimbang. Ia lalu bernafas keras. “Aku akan mengembalikannya sekarang,” putusnya membuat Leeteuk tersenyum.

“Kibumie~” Donghae terus meracau tak jelas.

“Kau akan bertemu dengannya sayang. Tak usah hawatir,” ucap Leeteuk sambil mengusap-usap anaknya tersebut penuh sayang.

Kibum menendang pasir-pasir yang ia lewati. Ia berada di pantai saat ini. Ia berharap dapat menemukan Donghaenya disana, meski itu terasa percuma. Dari luasnya lautan ini, akankah Kibum menemukan Donghae?

Ia terus menatap hamparan laut tersebut, hingga matanya lelah lalu terlihat menyerah. Ia menunduk, dan hendak beranjak pergi jika saja tak mendengar suara-suara ribut dari arah belakangnya. Kibum menoleh, dan mendapati orang-orang yang sepertinya sedang dalam kondisi genting, mengingat seseorang yang diangkat dalam sebuah tandu, dan setelahnya tiba ambulans, membuat Kibum yakin, ada orang kecelakaan, atau tenggelam di pantai mungkin. Ia tak ambil pusing dengan hal itu, lalu berjalan pulang..

“Ini gawat Kangin-ah.. kita membawa Donghae pada orang yang salah,” omel Leeteuk, saat sadar anaknya tak bersama Kibum.

“Kenapa bisa begitu? Aku juga kan tak mengenal anak yang dikagumi Donghae itu!” bela Kangin.

“Kau sungguh bodoh!!” umpat Leeteuk.

Sementara di tempat lain, Donghae menangis keras sambil memanggil-manggil nama Kibum. Para petugas kesehatan linglung dibuatnya. Ya. Donghae ditemukan sebagai seseorang yang tenggelam di pantai tadi. Namun saat dirinya bangun, ia malah menjerit-jerit tak jelas.

“Siapa nama anda? Nanti akan kami carikan keluarga anda,” ujar salah seorang perawat dengan sabar.

“Kibumie~” Namun Donghae malah terisak kembali memanggil nama Kibum. “Kim Kibum!!” teriak Donghae akhirnya.

 

Kibum terperanjat dari duduknya saat mendengar kabar dari Yesung bahwa Donghae ditemukan. Ia sedikit tak percaya, mengingat ia melihat dengan jelas bagaimana Donghae terseret hingga menuruni jurang itu..

“Kau ikut menyusulnya? Appa yakin kau satu-satunya orang yang ia tunggu,” ujar Yesung tiba-tiba, membuat Kibum tersadar dari lamunannya. Dan langkah selanjutnya adalah, tanpa banyak bicara Kibum meraih jaketnya, lalu melesat ke tempat yang baru saja Yesung katakan. Tempat dimana Donghae berada sekarang.

15 menit menempuh perjalanan, Kibum sudah berada di rumah sakit tempat Donghae berada. Ia melirik jam di tangannya, tepat tengah malam, tapi kenapa rumah sakit begitu ramai? Ia memasuki rumah sakit tersebut, lalu mengulum senyumnya saat tahu, siapa biang dari keributan tersebut, karena dengan jelas ia dapat mendengar namanya disebut-sebut.

“Kibumie~” rengekan manja yang sempat membuat Kibum merasa sedih, karena ia pikir tak dapat mendengarnya lagi. Kibum dengan mantap mendekat pada sumber suara. Ia lalu berdiri di hadapan Donghae, lalu..

Grepp..

Memeluk Donghaenya sambil berkata, “aku disini, tenanglah..” ujarnya seketika membuat Donghae terdiam.

“Bumie~” Ujar Donghae pelan. Ia benar-benar bisa merasakan kehangatan Kibum, dan ia tenang seketika.

Kibum menggendong Hae yang lagi-lagi tertidur saat dalam perjalanan pulang. Selalu saja begitu, tapi Kibum sama sekali tak keberatan. Ia menyusuri jalanan dengan senyum di wajahnya. Semua terasa mimpi. Donghae kembali? Ia dapat melihat Donghae kembali bahkan menggendongnya saat ini, merasaan detak jantungnya, merasakan hembusan nafasnya. Semua serasa mimpi, padahal satu hari penuh ini, Kibum benar-benar serasa mati saat merasa Donghaenya jauh.

Namun tiba-tiba, semilir angin aneh kembali Kibum rasakan. Ia tahu ini firasat buruk. Maka Kibum mempercepat langkahnya. Namun langkahnya sontak terhenti saat mendapati sosok asing di depannya, dan yang membuat Kibum kaget adalah, sosok itu, melayang..

15 respons untuk ‘MY PET, HAE!! [4]

    BryanELFishy said:
    Mei 12, 2013 pukul 7:45 am

    mereka ini macam nyi roro kidul begitukah?? xDD

      sugihhartika responded:
      Mei 12, 2013 pukul 12:55 pm

      Nyi roro Kidul? *Terlalu~

      *Gigit Bryan! xD

    Kim Haemi said:
    Mei 12, 2013 pukul 8:30 am

    wahh eonni bener2 updet \(^_^)/
    siapa sosok melayang itu sungminkah atau eunhyuk
    updet kilat lagi ya eonni

      sugihhartika responded:
      Mei 12, 2013 pukul 12:54 pm

      Iya, satu chapter lagi kok~

    namihae said:
    Mei 12, 2013 pukul 10:46 am

    aaaaaaahhhhh!!! baru ngeh! jdulnya my PET, hae? laut??

    setuju ama komen diatas… mereka semacam golongan itu? siluman ikann?? *plakk
    penghuni laut? makhluk laut?

    ugh, *bahasa kerennya apa eonn??*

      sugihhartika responded:
      Mei 12, 2013 pukul 12:54 pm

      Bahasa kerennya? Eonn g pake begituan. Uhahahaha!

    Shin Y said:
    Mei 12, 2013 pukul 12:27 pm

    hwaaaaaaaaaaaahhhh,, ayo ayo dilanjut,, itu kangin appa ato leeteuk eomma yg menemui kibum??? mau menyerahkan donghae pd kibum kah?? kk

    Shizuku M2 said:
    Mei 12, 2013 pukul 12:35 pm

    familiar sama ceritanya, perasaanku udah pernah baca cerita ini. benar tidak eonn? ini udah pernah di publish kan kalau ga salah? ^_^

      sugihhartika responded:
      Mei 12, 2013 pukul 12:53 pm

      Sudah ending ini mah. HeuHeu, :’)

    Ruoxi said:
    Mei 12, 2013 pukul 1:31 pm

    Yaelah~ Aku tuh mikirnya mereka dari kayangan, yaah dewa petir lah dewa api lah! Ooohhh ternyata berasal dari laut alias dewa air yaaaaa??

    Berarti mata Hae biru dong kayak air~

    Jadi jadi jadi jadi jadi Donghae manusia sekarang? Ntar anaknya kayak peter segala. Yang emaknya manusia bapaknya dewa!!!! Kekuatan Donghae apa aja sih??

    Laila .r mubarok said:
    Mei 12, 2013 pukul 4:03 pm

    What? Aku mau buka chap3 ngapa yang kebuka chap4? Yasudahlah.. Hehehe dah tau ceritanya ini hehehe

    Tetep seru eon..

    Iiih pengen sumpel mulutnya hae, berisik.. Boleh aku sumpel? Tpi pke bibir aku? Wuahahaha~
    *ditendang kibum

    Elfisyhae said:
    Mei 13, 2013 pukul 2:42 am

    Makin seru. . . .

    niea_clouds said:
    Mei 15, 2013 pukul 8:05 am

    Kangin appa bnr” tunduk sm leeteuk eomma ,,, XD

    itu si Hae mulut ny bnr” hrs di sumpel ,berisik bgt ! . . . /di pelototin kibum . . .

    suhae1005 said:
    Mei 22, 2013 pukul 12:24 pm

    omo … hae tidur mulu yah , dari chap pertama sampai disini , aisshhh#geleng-geleng ..

Tinggalkan Balasan ke Laila .r mubarok Batalkan balasan