ANGEL EYES CHAPTER 3

Posted on

“Tidakkah ayah berfikir ibu memiliki anak yang lain selain aku?”

-Kyuhyun-

“Aku tidak mengatakan dia seburuk apa. Aku hanya mengatakan telah banyak menemukan sifat menyebalkannya, dan akupun tentunya memiliki sifat menyebalkan yang tak kalah merugikan untuk dirinya..”

-Donghae-

[CHAPTER 3]

Leeteuk mengeringkan telapak tangannya yang basah dengan selembar kain yang kering di atas meja makan. Matanya nampak menerawang ke arah jendela, dimana pantulan punggung Kyuhyun menjauh, orang yang beberapa waktu lalu menjadi tamunya itu pulang. Ia hembuskan nafasnya perlahan ketika Kyuhyun telah menghilang di balik pagar rumahnya.

Tak ada kata. Sedikitpun. Selain karena dia sedang sendirian, di kepalanya memang tidak terlintas sedikitpun kata untuk sekedar mengomentari kebingungan yang melandanya. Hingga suara dentuman hadir, membahana dari benturan telapak kaki di antara tangga kayu tepat di sisi pintu ruang makan yang tengah dihuninya. Dia keluar untuk melihat. “Kau bangun?”

“Apa Kyuhyun sudah pulang?”

Donghae turun dari tangga dengan jemari menggenggam erat pembatas. Ia percepat langkahnya karena Leeteuk tak kunjung menjawabnya. Padahal Leeteuk yang memandangnya dengan lekat itu pasti mendengar apa yang ia tanyakan. Sekalipun suaranya kecil, pasti dia bisa menangkap gerak bibirnya.

Aneh ketika Leeteuk menunggu Donghae di ujung tangga. Yang lebih tua ini lalu menyambut Donghae dengan pelukannya, membuat Donghae kebingungan pasalnya itu terlihat berlebihan. Tapi Donghae membiarkan, karena ia rasa berbeda. Ia rasa hangat. Ia rasa nyaman ketika Leeteuk mengusap kepala dan punggungnya. Ia sedikit meremas pakaian Leeteuk. “Ada apa?” bisiknya pada sang hyung.

“Hae.. jangan kau ambil saja kuliahnya, ya?”

Kening Donghae mengerut seketika. Ia menarik diri dari pelukan saudaranya lalu memandang Leeteuk tajam. “Kenapa? Terjadi sesuatu sehingga kau berniat mengurungku lagi di rumah?” selidiknya. “Hyung!”

Leeteuk menggeleng pelan. “Tidak. Aku hanya mencemaskanmu..”

Kedua mata Donghae menyipit. “Apa karena Kyuhyun?”

Lagi Leeteuk menggeleng. “Tidak sama sekali. Setelah aku tanyakan padanya, tidak ada sesuatu hal yang aneh menurutku. Sepertinya kau hanya membayangkan yang tidak-tidak saja..”

“Tapi kau tahu sendiri apa yang aku katakan tentangnya adalah benar! Semua benar, kan? Aku melihatnya!”

Leeteuk segera meraih jemari Donghae. “Baiklah. Lalu apa yang mengganggumu jika kau mengetahui itu semua? Mungkin itu hanya kebetulan dan kau cukup mengabaikannya saja, bisa? Kyuhyun juga mengatakan tidak apa jikapun kau mengetahui segala tentangnya. Hanya tahan untuk tidak menunjukannya secara langsung. Sejauh yang kau tahu, maka biarkan saja tanpa harus mengungkapkannya..”

Donghae sempat memalingkan wajahnya, namun segera ditarik Leeteuk. Dikecupnya berulang kali kening Donghae seperti sebuah mainan yang menjadi candunya.

“Ish hyung, jangan perlakukan sama antara padaku dan pada kekasihmu!” dengus Donghae, tak menyukai tingkah Leeteuk padanya.

Leeteuk tertawa renyah. “Memangnya kenapa?” godanya, lalu kembali mencium kening Donghae, kedua pipinya juga. Tentu Donghae meronta dibuatnya. “Kau masih harum seperti biasa, harum bayi..”

“Aku bukan anak kecil!” marah Donghae tak tertahankan. Ia menyingkirkan jemari sang hyung dari wajahnya.

Kyuhyun sedang membuka sepatunya pelan-pelan. Itu karena ia melakukannya sambil melamun. Ada sesuatu hal yang merenggut sebagian perhatiannya. Ketika ia mengatakan siapa nama ibunya pada Leeteuk tadi, mengapa jawaban Leeteuk tidak memuaskan sedikitpun untuknya.

“aah, sayang aku bahkan tidak pernah mendengar nama ibumu sebelum ini begitupun Donghae..”

“Begitukah? Lalu semua ini apa?”

“Mungkin.. mungkin Donghae tidak sengaja. Dia tidak menyadari apa yang terjadi pada dirinya sungguh. Aku tidak memaksamu untuk percaya..”

Kyuhyun kembali dari lamunannya. Ada sepatu milik sang ayah yang biasanya tak dia temui di tempat sepatu. Ini cukup mampu mengalihkan sedikit perhatiannya. “Ayah pulang?” gumamnya sambil menengok-nengok ke dalam rumah. Lalu ia letakan sepatunya dan bergegas memasuki ruang utama di rumah megah tersebut.

“Kyuhyunie! Ayah mencarimu seharian ini. Kau.. kemana saja?”

Segera Kyuhyun menghampiri ayahnya. “Ayah tidak tahu aku sedang sibuk di universitas baruku? Orientasi..”

“Oo- ya? Kau jadi mengambil jurusan senimu, Kyuhyunie?”

Kyuhyun mengangguk singkat. Sudah ada toleransi tersendiri dalam dirinya atas segala sikap ketidakpedulian sang ayah. Tepatnya sudah terbiasa. Toh tetap saja ia berdiri di atas kuasa uang ayah tercintanya itu. Kyuhyun bisa apa?

“Bagus. Bagus sekali. Katakan pada ayah jika kau butuh sesuatu..”

“Sopirmu, pelayananmu melalui para pekerjamu untukku, semua uangmu, itu lebih dari cukup ayah,” gumam Kyuhyun. Ia mencoba untuk tersenyum kepada ayahnya itu. “Kau sudah lama kembali? Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya supaya aku bisa pulang lebih cepat?”

“Ada proyek baru untuk pembangunan gedung pemerintah di dekat sini. Ayah mengambil istirahat sejenak dan mampir ke rumah. Ayah ingin mencari jagoan ayah..”

Sekali lagi Kyuhyun tersenyum, tepatnya ketika sang ayah merentangkan kedua tangan untuknya. Ia menyambut sambutan itu. Masuk ke dalam pelukan sang ayah, yang sesungguhnya sangat sangat sangat ia rindukan. “Lama sekali kau tidak pulang! Bohong jika kau ingin menemuiku!”

“Ayah bersungguh, Kyuhyunie..”

Sudahlah. Begitulah arti reaksi Kyuhyun dengan mengangkat kedua bahunya dan tersenyum ketika sang ayah mengusak rambutnya. Dipandanginya wajah sang ayah dan ia tidak memungkiri bahwa dirinya merindukan sosok dengan wajah yang mirip dengannya itu. Ah.. bukan, bukan! Mungkin wajah tampannya itu adalah titisan dari sang ayah. Ia cukup lega dengan kehadiran sosok itu di tengah gundah hatinya akan sosok ibu yang sedang menghantuinya.

Tiba-tiba saja pandangan tuan Cho mengelilingi seisi rumah, lalu jatuh pada kedua mata anak tunggalnya. “Kau.. tidak sedang merindukan ibumu, hm?” tanyanya.

“Eo? Darimana ayah tahu?” kaget Kyuhyun.

Lalu tuan Cho menarik kedua pipi Kyuhyun, agar terbentuk senyum di wajah itu. “Bibirmu tidak tersenyum seperti biasanya. Kedua matamu itu mengatakan semuanya. Meski jarang bertemu, ayah tetap tahu dirimu..”

Kyuhyun mengeluh sambil mempermainkan kedua kakinya kemudian. “Ada satu hal yang menggangguku belakangan ini, dan semuanya adalah tentang ibu. Kebetulan sekali ayah pulang. Aku bisa bertanya padamu, kan?”

“Ya? Tanyakan saja..”

Seolah tidak mempercayai kata Leeteuk beberapa waktu lalu. Seolah menepis kenyataan tentang Donghae yang sebagian sudah ia ketahui, dan itu ternyata tidak membenarkan dugaannya, Kyuhyun tetap ingin menemukan kebenaran itu dengan tepat. “Ayah..” jedanya.

“Hm?”

“Tidakkah ayah berfikir ibu memiliki anak yang lain selain aku?”

“Ya?”

“Mungkin saja ada hal yang tidak kuketahui sebelum aku lahir. Mungkin saja ibu memiliki putra dari suami sebelum ayah? Tidakkah ibu memiliki seseorang sebelum ayah?”

Tuan Cho menarik kedua bahu Kyuhyun dan menghadapkan Kyuhyun lurus ke arahnya. “Sebenarnya apa yang kau bicarakan, huh? Kau sedang mengigau? Kau sedang membuat lelucan untukku?”

“Mungkin saja itu benar, dan diam-diam ibu sering menemui putranya selama ini sebelum dia  meninggal?”

Kening tuan Cho membentuk sebuah kerutan bingung. Ia terlihat berfikir banyak, mencoba menebak apa yang sedang dibicarakan putra semata wayangnya itu. Putranya hanya satu, dan memang Kyuhyun. Hanya Kyuhyun seingatnya..

Donghae tersenyum lebar ketika mendapati Kibum di ambang pintu. Dan ketika jarak mereka lebih dekat, “Ya!” sambutnya dengan satu pukulan di kepala Kibum. “Kau lupa padaku, huh? Tidak menjengukku bahkan tidak mengabariku sekalipun selama satu minggu penuh Kim Kibum!” omel Donghae.

Kibum masih mengusap kepalanya yang sempat dipukul Donghae ketika hyungnya itu sedang mengomel padanya. Ia mendelik kesal pada hyung kekanak-kanakannya itu. “Tak perlu memukul, kan?!” dengusnya.

“Aku tidak terima kau melupakanku!” marah Donghae.

“Hentikan itu!” sela Kibum, sedikit kesal. “Siapa yang melupakanmu? Hanya karena tidak mengabarimu seminggu saja kau seperti ini?!” ujarnya tak percaya.

Bibir Donghae mengerucut. Ia sedikit memperlebar pintu, pertanda ia mempersilahkan Kibum untuk masuk. “Bukan begitu.. kau tahu sendiri aku selalu merasa sebal jika berada sendirian!” rutuknya tanpa sadar. Ie mengekori Kim Kibum yang memasuki rumahnya sendiri lebih dulu. Ketika itu ia melihat benda bergelayut di antara tas milik Kibum.

“Tunggu!”

Kibum berhenti dan terpaku pada Donghae yang mengamati tasnya. Donghae mendekat padanya, dan ia tersadar ketika Donghae mengangkat sebuah gantungan kayu dalam bentuk gitar kecil. “Ini? Kenapa kau memiliki ini? Kau mengambilnya dariku, huh?” selidik Donghae dengan tatapan sedikit tajam.

“Ah.. itu. Kau yakin itu milikmu?”

“Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau fikir aku sedang mengakui barang orang lain? Untuk ukuran gantungan kecil seperti ini, apa untungnya aku melakukan itu? Atau kau ingin berkata ini milikmu?”

Kibum memutar utuh tubuhnya agar menghadap ke arah Donghae. “Kenapa kau marah?” tandasnya. Raut wajahnya masih tenang, padahal jelas-jelas ia melihat wajah Donghae yang merah padam. Untuk pertama kalinya ia melihat wajah Donghae yang begitu serius.

“Pertanyaanmu menyinggungku!”

“Demi Tuhan!” decak Kibum. “Untuk ukuran gantungan kecil seperti itu, kau memarahiku yang belum mengucapkan alasan mengapa gantungan itu ada padaku, hyung!” marahnya.

“Kau tidak tahu ini sesuatu yang penting bagiku!” potong Donghae sambil mendekap erat si gantungan, padahal benda itu masih tergantung pada tas Kibum, yang otomatis, ia menarik dan memeluk tas Kibum pula. Matanya memerah, dan ada genangan air tersimpan di kedua matanya itu, menunjukan seberapa kecewanya ia akan tanggapan Kibum untuk benda kesayangannya itu.

Kibum menghela nafas. “Oke. Maaf aku bersalah. Aku memang lupa mengembalikan benda tersebut pada pemiliknya. Tapi aku bersumpah aku tidak tahu itu milikmu. Kupikir.. kupikir itu milik anak itu, yang semalam sedang bersamamu saat kecelakaan itu terjadi..”

Donghae menggeram kesal. “Ini milikku!” bentaknya sambil membawa gantungan itu, bersama tasnya, lalu ia menubruk Kibum, berjalan lebih dahulu menuju tangga.

Kibum menghela nafasnya kasar. “Tapi tas itu milikku, Donghae!” geram Kibum, menghilangkan kata hyungnya.

Donghae benar-benar marah. Ia menapakan kakinya kasar di atas anak-anak tangga setelah melepas gantungan miliknya dari tas Kibum lalu melempar tas itu ke lantai. Kibum yang seharusnya marah dan harus lebih bersabar. Ia pungut tasnya sambil mengamati Donghae yang semakin naik ke lantai dua, menuju kamarnya.

“Mana yang bersamamu lebih lama, hyung? Gantungan itu atau aku? Sejak kecil semenjak aku menemanimu, aku belum pernah melihat gantungan itu ada padamu, dan sekarang kau marah hanya karena gantungan itu, huh? Kau yakin kau marah padaku? Yang seharusnya marah itu aku, bukan sebaliknya!” tegas Kibum dari lantai dasar. Ia bersuara cukup keras agar Donghae mendengarnya, mengingat jarak Donghae semakin jauh darinya.

Tak ada sesuatu yang baik. Kibum nampak diam, tak pernah membayangkan tingkah Donghae yang seperti itu sebelumnya. Ada helaan nafas malas dari mulutnya. Ia bergegas menyampirkan tasnya di bahu, dan berlalu pergi. Mengesampingkan niatnya untuk bertamu, toh yang sang tuan rumah tidak menyambutnya dengan baik kali ini. Ia menjerit kecewa dalam hatinya, dan mungkin tidak berniat menemui Donghae untuk beberapa waktu ke depan.

Keesokan harinya Leeteuk dibuat terheran-heran ketika bertanya “kenapa Kibum tidak bisa dihubungi? Ponselnya tidak aktif!” pada Donghae, sedang adiknya itu hanya menggelengkan kepalanya sambil menelan sarapannya dengan sedikit malas.

“Aku tidak tahu! Kenapa hyung ingin menghubungi Kim Kibum? Ada apa?”

Nama lengkap Kibum yang diucap Donghae sontak membuat Leeteuk tak perlu berfikir lebih keras untuk menebak, “kalian sedang bertengkar, huh?”

“Tidak juga..”

Leeteuk memandang Donghae lama. Ia duduk di sisi Donghae lalu mengambil sepotong roti di piring Donghae. “Jika begitu kau tidak usah ke kampus saja. Hyung tidak bisa mengantarmu hari ini. Tadinya hyung akan meminta Kibum menjemputmu. Lagipula kuliah masih dimulai minggu depan, kan?”

“Tidak diantar juga tidak apa-apa. Aku tidak pernah memaksa hyung mengantarku. Aku juga tidak ingin hyung selalu menitipkanku pada Kibum. Aku ini sudah besar! Jangan terlalu mencemaskanku,” ketus Donghae. Ia semakin malas menelan makanannya.

“Tapi Donghae..”

“Tidak hyung. Aku tetap pergi meski tanpa kalian. Aku bisa sendirian. Aku takut ada hal penting yang kulewatkan sebelum kuliah dimulai..”

Leeteuk menghela nafas sambil mengangkat bahunya, menyerah. “Baiklah. Hyung harap kau dan Kibum bertemu disana, dan lebih bagus aku bisa menghubunginya. Hyung benar-benar harus pergi sekarang,” ucapnya. Ia beranjak pergi setelah mencium kening adiknya dan mengusak rambut adiknya itu. “Jaga diri baik-baik..”

Donghae mengangguk malas. Ia tak menghiraukan kepergian sang hyung. Hanya saja, dari kejauhan Leeteuk berkata, “hey, satu lagi! Jangan dekat dengan orang lain selain Kibum!” membuat Donghae akan berkata tidak suka pernyataan itu, hanya saja Leeteuk sudah menghilang di balik pintu.

“Apa-apaan itu!” dengus Donghae pada dirinya sendiri. Ia berbalik ke meja makan, memperhatikan ponselnya yang tergeletak di dekat piring. Ponselnya memang sepi sejak kemarin. Tak ada yang sekedar menanyai kabarnya. Perlahan ia raih ponselnya dan mencoba menghubungi kontak bernama KimKim..

“Eo? Hyung benar..” kaget Donghae ketika mendapati nomor Kibum tidak bisa dihubungi. “Dia ini seperti anak-anak! Jadi kau marah padaku, dan tak ingin aku menghubungimu lagi?! Baiklah!” marahnya pada sang ponsel. Bukan pada ponselnya mungkin, tapi pada nama KimKim yang masih tercetak jelas di layar ponselnya. “Sial!” umpatnya.

Di sebuah cafe kecil yang terletak di salah satu sisi universitas itu mereka berada. Kyuhyun dan Changmin. Tak ada makanan sama sekali di meja mereka. Mungkin belum memesan, atau tidak berniat memesan dan hanya berniat berteduh disana.

Changmin sendiri sedang membuka situs internet di leptop miliknya. Mulutnya ternganga beberapa kali ketika mendapati gambar-gambar seksi wanita di layar leptopnya. Ia bahkan bersuara kagum sambil berkata “Tiffany!” dengan mata tertuju pada wajah Tiffany, salah satu member gilr band terkenal di Korea. Mungkin Changmin menjadi salah satu penggemarnya. “Lihat… lihat, mereka seksi sekali!”

Kyuhyun memutar bola matanya. “Kau seperti pria tua yang mesum!” sebalnya.

Changmin tertawa hambar. “Buang kata ‘pria tua’nya!”

“Jadi kau setuju dengan kata mesumnya, huh?”

Sepertinya mereka-mereka ini tak pernah luput dari perdebatan yang tak ada habisnya, sekalipun itu mengenai hal kecil saja. Kyuhyun merasa menang di atas embel-embel mesum yang ia berikan pada sahabatnya dan tersenyum puas. Changmin mendengus sebal, dirinya kalah. “Awas saja, aku tidak akan memberitahumu tugas susulan bagi mereka yang tidak mengikuti orientasi kemarin!”

“Apa? Aku tidak tahu jika harus membuat tugas susulan semacam itu!”

“Untuk itulah aku tidak akan memberiahumu!”

“Ya, Sim Changmin!” geram Kyuhyun. “Kau sudah memberitahuku setengahnya!”

“Dan aku kerugian karenanya. Baik sekali ya, aku ini.. karena hampir menyelesaikan tugasmu disini,” tuturnya sambil menepuk-nepuk kecil layar leptopnya. Tapi aku tidak jadi saja memberitahumu!” ancamnya.

“Tapi..”

“Kau kan pintar, aku tidak perlu membantumu toh kau selalu saja tidak ingin kubantu! Kau itu Bebal!”

Kyuhyun mendengus sebal. “Aku tidak ingin mengambil tugas itu. Hanya saja beritahu aku tugas seperti apa itu biar aku yang mengerjakannya sendirian!”

Changmin menyilang tangan di dada. “Aku sedang malas bicara padamu! Jadi kau cari saja sendiri di dalam sini, okay?” tawar Changmin, lalu ia menyodorkan leptopnya pada sang teman.

“Apa nama filenya?”

“Tidak tahu, kubilang aku malas bicara padamu, kau cari saja sendirian!”

“Tapi kau sudah bicara padaku!”

“Aku tidak peduli!”

Kyuhyun mengeluh. Jika saja ia tahu tugas apa itu, ia tidak perlu kerepotan dan tak perlu meminta pada sahabat menyebalkannya itu, kan? Dengan terpaksa ia mengobrak-abrik data dalam leptop milik Changmin. “Sial kau, datanya terlalu banyak!” ketusnya. Tiba-tiba ia menghentikan pencariannya sejenak, lalu meraba sisi bagian tasnya pada awalnya.

Ada reaksi heran yang nampak di wajah Kyuhyun. Ia lalu meraba-raba seluruh bagian luar tasnya, dan terkejut saat Changmin menepuk pundaknya. “Kyuhyunie.. datanya ada di dalam leptopku, bukan di dalam tasmu, kenapa kau mencari kesana?” ucap Changmin, tapi tiba-tiba saja..

“Kau kenapa? Kau dipukul ayahmu lagi? Apa dia mabuk lagi?”

“Iya. Kau tahu? Ayahku semakin gila semenjak ia menceritakan ia menemukan seseorang dengan kedua matanya yang berwarna hitam..”

“Maksudmu?”

“Ayahku bilang, seseorang itu memiliki warna hitam penuh dikedua bola matanya..”

“Maksudmu tidak ada bagian putihnya?”

“Iya benar.. kau percaya?”

Changmin mendecih pelan, dan Kyuhyun yang sempat terbengong-bengong oleh percakapan dua orang baru di sisi meja mereka. Ia lalu menoleh cepat pada Changmin, masih dengan wajah bodohnya.

“Kau kenapa, Kyu? Kau percaya di dunia ini ada seseorang dengan bola mata yang berwarna hitam penuh? Huh?”

Kyuhyun menggeleng samar. “Tidak, aku tidak percaya,” ucapnya. Namun ia sempat mencuri pandang pada dua orang dengan percakapan aneh mereka. Aneh dan mereka dengan gambalng mengatakannya begitu saja. Bola mata berwarna hitam penuh, Kyuhyun berfikir keras dan bergumam dalam hatinya, ‘apa aku ingat sesuatu?’

Donghae mengitari universitasnya dengan lesu. Berbagai gedung sudah ia lihat, termasuk taman kecil di salah satu pojok bagian universitas dengan kolam kecil dan air mancurnya yang nampak terawat. Donghae duduk di bangku yang menghadap ke arah kolam tersebut.

Salah satu tangannya lalu mengangkat ponsel yang sebenarnya ia genggam sejak tadi. Kontak bernama KimKim masih setia menghiasi layar ponselnya tersebut. Ia memang menjalani harinya dengan sedikit lesu..

“Awas jika kita bertemu!” gumamnya, dengan nada yang terlalu lemah.

Mungkin Donghae merindukan sahabatnya itu. Mungkin rasa bersalahnya telah membuatnya merasa kehilangan Kibum lebih jauh. Hanya karena sebuah gantungan kecil, yang Donghae genggam saat ini di tangannya yang lain.

Mana yang bersamamu lebih lama, hyung? Gantungan itu atau aku? Sejak kecil semenjak aku menemanimu, aku belum pernah melihat gantungan itu ada padamu, dan sekarang kau marah hanya karena gantungan itu, huh? Kau yakin kau marah padaku? Yang seharusnya marah itu aku, bukan sebaliknya!”

Donghae mendengar ucapan terakhir Kibum waktu itu. Jelas sekali, dan ia merasa bersalah, mungkin. Jika dilihat dari wajah sedihnya saat ini. Dilihatnya gitar kecil itu lagi. “Tapi ini sama berharganya denganmu, Kibumie.. sungguh! Apa aku harus memberitahumu mengenai benda ini? Hyung saja tidak tahu. Aku takut kalian akan menjauhkan aku dari benda ini nantinya.”

Donghae menjelajah langit dengan kedua bola matanya. Menerawang birunya langit yang berbaur dengan warna cahaya matahari. “Benda ini adalah janjiku..” lirihnya. Ia menyimpan perlahan gantungan gitar itu di salah satu saku celananya.

Ada setitik air mata yang hampir jatuh di kedua matanya, jika saja bangku yang didudukinya tidak sedikit bergoyang, menandakan seseorang sedang duduk di sampingnya. Ia menoleh, dan.. “Kyuhyun?”

“Kau sedang apa disini, hyung? Sendirian?”

Donghae mengangguk kecil. “Aku sedang bermusuhan dengan temanku!” ucapnya dengan nada lesu, seperti anak-anak.

Ada anggukan paham dari Kyuhyun, tak menyangka Donghae akan mengatakan masalahnya begitu saja, padahal mereka tidak sedekat yang ia pikirkan di awal. “Temanmu yang mana?” tanyanya, mencoba menanggapi.

“Apa kau pernah melihatku bersama yang lain selain Kim Kibum, si bodoh itu?”

Donghae sedikit marah, mengundang tawa kecil dari bibir Kyuhyun. “Kau pikir hanya dia temanmu?” ucapnya. “Aku ini temanmu juga, kan..”

“Huh? Jangan bercanda. Kyu.. aku sedang serius!”

Kyuhyun tertawa kecil. “Maaf..” sesalnya. Ia lalu menatap Donghae. “Boleh kutahu apa masalah kalian?”

Nampak wajah Donghae berfikir. “Aku tidak bisa mengatakannya..”

“Hmm.. tidak apa-apa. Aku tidak memaksamu. Bagaimana kalau hari ini kita bermain bersama saja? Aku akan menemanimu, dan janji tidak akan menyakitimu seperti saat malam terakhir kita bertemu..”

“Hey aku tidak takut padamu!” marah Donghae, sambil bercanda dan meninju sisi lengan Kyuhyun. Ia tertawa, pertanda ia menyambut ajakan Kyuhyun untuknya.

Kyuhyun nampak senang. Dalam hati ia sempat menciut takut karena baru saja ingat, teman mana yang Donghae panggil Kim Kibum itu? Apa dia yang malam itu menolong Donghae dan sempat memarahi dirinya?

“Kau mengerti, kan Kibumie? Aku kesal kenapa kau baru mengaktifkan ponselmu..”

Kibum nampak membuat gambar semu dengan jarinya di tembok. “Aku mengerti hyung, tapi aku sedang kesal padanya akhir-akhir ini. Maaf..” sesalnya, mengutarakan kekecewaannya pada Leeteuk.

“Maafkan Donghae untuk itu. Aku tahu kau tidak benar-benar membencinya. Sekarang kau tahu sulitnya posisi Donghae jika berada bersama Kyuhyun, kan? Kau harus membuat Donghae menjauh dari Kyuhyun sebelum Kyuhyun mengetahui siapa Donghae..”

Kibum nampak menyandarkan dirinya pada tembok putih di sampingnya itu. Ia nampak gusar. “Aku tidak yakin untuk menemuinya dalam waktu dekat ini. Mungkin jika menjaganya dalam jarak jauh, aku bisa mengusahakannya..”

“Hanya kau yang bisa kuharapkan, Kibumie. Hyung memohon padamu..”

Berulang kali Kibum menghela nafasnya lelah. Jika Leeteuk sudah memohon, bagaimana bisa ia membantah? Ia benturkan kepalanya pelan ke tembok berulang kali, berharap penatnya rontok perlahan. Tapi mana bisa begitu!! Dirinya lalu memakai kemeja yang terkulai di sisi tempat tidurnya.

“Kenapa kau pergi ke kampus di saat libur!” dengus Kibum, lalu meraih tasnya dan pergi begitu saja..

Donghae sedang bersama Kyuhyun melihat-lihat buku di perpustakaan. Bersama.. mereka mengerjakan tugas susulan bagi mereka yang tidak mengikuti masa pelantikan mahasiswa baru kemarin. Donghae dan Kyuhyun.. mereka tidak mengikutinya dengan alasan sakit, kan?

“Untung saja aku datang! Jika saja aku menuruti Leeteuk hyung, pasti aku tidak akan tahu ada tugas susulan..”

Kyuhyun melirik Donghae. “Bagaimana kabar Leeteuk hyung?” tanyanya.

“Dia baik dan tetap menyebalkan,” jawab Donghae, dan Kyuhyun terbahak karenanya.

Mereka telah mendapatkan masing-masing buku yang dibutuhkan, lalu beranjak ke arah meja baca di ruang perpustakaan tersebut. “Menurutku Leeteuk hyung itu sangat baik!”

Donghae mengangguk. “Aku akan mengatakan itu pada saudara orang lain!”

“Hey..”

“Jangan salah Kyuhyunie, kita akan mengetahui lebih banyak kejelekan orang yang dekat dengan kita, dan akan lebih banyak menemukan kelebihan pada orang lain..” tutur Donghae.

“Seburuk itukah Leeteuk hyung dimatamu?” kaget Kyuhyun.

“Aku tidak mengatakan dia seburuk apa. Aku hanya mengatakan telah banyak menemukan sifat menyebalkannya, dan akupun tentunya memiliki sifat menyebalkan yang tak kalah merugikan untuk dirinya..”

“Kau bicara apa sih, hyung..

Donghae tersenyum. “Itu artinya saudara. Kami sudah saling mengenal. Jika kelebihan dari kami, mungkin orang lainpun bisa melihatnya. Tapi kejelekan yang kami miliki, hanya kami sendiri yang melihatnya, dan sudah saling mengerti..”

“Aku tidak memiliki saudara.. beruntungnya kau..”

Lagi, Donghae tersenyum. Ketika ia membaca-baca buku yang dibukanya, ia tiba-tiba teringat akan satu hal. “Kyuhyunie..” ia lalu memanggil Kyuhyun.

“Ya?”

“Untuk yang kemarin, aku minta maaf karena bersikap seolah mengenalmu. Mungkin itu hanya kebetulan. Sungguh, aku tidak pernah bertemu denganmu sebelum ini, dan aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi. Kupikir aku memiliki indra ke-enam,” ungkap Donghae sambil tertawa hambar.

Kyuhyun memandang Donghae. “Lalu bagaimana sekarang? Kau mengetahui hal lain tentangku selain yang kemarin?”

“Mmmh.. sepertinya tidak juga..”

Kyuhyun mengangkat bahunya. “Mungkin itu benar. Kemarin itu hanya kebetulan, meski jujur, aku merasa ada sesuatu yang aneh disini. Tapi jika kau mengatakan demikian, yasudahlah..” putus Kyuhyun. Jawaban sang ayah tempo hari juga tidak membenarkan apapun, sehingga Kyuhyun tidak harus mempertahakankan apa yang menjadi rasa penasarannya. “Hyung bagaimana jika tugas ini kita selesaikan bersama?”

Kibum berjalan gusar. Pasalnya.. ia sedang membuntuti Donghae bersama Kyuhyun yang baru saja keluar dari gerbang gedung universitas mereka di sore menjelang malam tersebut. Belum kering mulut Leeteuk berpesan padanya, tapi hal yang ditakutkan terjadi dengan cepat. Kibum terlalu takut jika kedua orang itu benar-benar menjadi dekat.

Bukan cemburu, tapi Kibum mengetahui satu hal yang akan terjadi bila Kyuhyun mengetahui siapa Donghae, seperti apa yang dikatakan Leeteuk.

Kibum bersembunyi di balik dinding sebuah pertokoan ketika melihat Donghae dan Kyuhyun berhenti di depan sebuah pemberhentian bis, dan ia berniat menunggu pergerakan keduanya. Sayang sekali Kibum terlalu enggan untuk menemui Donghae terlebih dahulu. Ia masih sedikit marah. Marah yang beradu dengan rasa cemasnya sekarang. Ia mendengus dan harus benar-benar mendengus kesal ketika hujan datang dengan tiba-tiba.

“Hujan?!” pekik Donghae.

“Kenapa hujan, ya? Padahal siang ini cerah sekali..” gumam Kyuhyun.

Tempat pemberhentian bus memang tempat yang sedikit bagus untuk berteduh. Untung mereka berdua berada di tempat tersebut, berbeda dengan Kibum yang bersembunyi di pertokoan tak jauh dari tempat tersebut. Ia benar-benar mengawasi..

“Ngomong-ngomong, mengapa kau tidak bersama dengan temanmu, Kyu?” tanya Donghae tiba-tiba. Mungkin maksudnya adalah Sim Changmin.

“Changmin tadi pulang lebih dulu..” jawab Kyuhyun.

“Mmmhh..”

Keduanya sempat terdiam. Kemudian mereka melihat seorang ibu kesulitan berjalan di antara hujan sambil menggendong bayinya. Kyuhyun lari lebih dulu, lali melindungi si ibu dan bayinya menggunakan tasnya dan mengantar mereka untuk berteduh di pemberhentian bis bersama.

Donghae tersenyum dan melihat baju Kyuhyun basah. “Hey.. kau akan kedinginan!”

Hanya anggukan kecil yang Kyuhyun berikan. “Kau sudah tahu apa belum, hyung?

“Apa?”

“Aku benci dingin..”

Donghae menunduk dalam. “Aku tidak tahu,” gumamnya.

“Kau yakin?”

“Aku tidak tahu, Kyuhyunie..”

“Ibuku selalu memberiku dua selimut tebal ketika tidur jika musim dingin tiba. Ia tidak pernah membiarkanku pergi jika cuaca sedang benar-benar dingin..”

Ada senyum haru di wajah Donghae. “Beruntung kau masih memiliki ibu..”

“Sekarang sudah tidak ada..”

“Eh?”

Kyuhyun tersenyum, dan mencoba untuk membuat Donghae mengerti tanpa harus menjelaskannya. “Sekarang kita sama. Aku juga tidak punya ibu, karena ia meninggal satu tahun yang lalu..” jelasnya. “Soal ibumu, aku tahu dari Leeteuk hyung waktu aku berkunjung ke rumah kalian waktu itu..”

“Aku sudah kehilangan ibuku sejak lama,” ucap Donghae.

Mereka terlibat perbincangan menarik dengan tema ‘ibu’, tanpa menyadari bahwa hujan terlalu lama turun dan mereka tidak sadar bahwa beberapa orang telah pergi menembus hujan, tak ingin bermalam di tempat pemberhentian bus tersebut.

“Kau pulang saja kerumahku, Kyuhyunie..”

Ketika hujan reda, mereka berniat pulang dan Donghae menawarkan rumah hangatnya pada Kyuhyun tanpa disengaja. “Leeteuk hyung mungkin akan senang melihatmu,” ungkapnya sambil sibuk mengamankan benda-benda di dalam sakunya ke dalam tas, takut basah terkena air hujan.

“Tidak usah. Aku pulang saja, lagipula ayahk-” Kyuhyun menjeda kalimatnya. Benar-benar menyudahi kalimat itu ketika melihat Donghae memasukan sebuah benda ke dalam tasnya. Dengan segera ia menahan lengan Donghae. “Tunggu!”

“Ya?” Donghae sedikit terkejut karena Kyuhyun menarik lengannya.

“Kenapa ini ada padamu, hyung?” tanya Kyuhyun dengan nada heran.

Donghae melihat gantungan gitar kecilnya berada di tangan Kyuhyun dengan cepat. Dan pertanyaan Kyuhyun membuat Donghae juga terheran-heran. “Memangnya kenapa, Kyu?”

“Ini.. gantungan ini mengapa bisa ada padamu? Ini milikku!” aku Kyuhyun.

“Apa? Hey! Ini milikku!”

Sama dengan reaksinya pada Kibum, Donghae menerjang lengan Kyuhyun dan mengambil gantungan itu. “Ini milikku! Apa benda ini sebegitu bagusnya hingga kau dan Kibumie ingin memilikinya, huh?”

Kyuhyun nampak memandang Donghae dengan tatapan tidak percaya. “Ini benar-benar milikku!” tegurnya sambil menarik lengan Donghae, yang kemudian Donghae tepis dengan kasar.

“Bercandamu tidak lucu, Kyuhyun!”

Donghae lalu bergegas meninggalkan Kyuhyun dari tempat semula dan berjalan dengan cepat. Ia merasa takut pada reaksi Kyuhyun ketika mengakui gantungan itu adalah miliknya. Sekali lagi, sambil berjalan Donghae menatap gantungan itu dan memastikan itu adalah miliknya. Dengan bentuk dan warna yang sama, “tentu saja aku mengenali barangku sendiri!”

Donghae tidak menyadari Kyuhyun sedang mengejarnya di belakang. Menyebut-nyebut namanya dengan sedikit kesal, meminta Donghae untuk berhenti, namun Donghae menutup kedua matanya. Ada sesuatu yang menyerang ingatannya.

“Tolong temukan dia..”

“Tolong carikan dia untukku..”

“Tolong jaga dia setelah kalian bertemu.. aku percaya padamu..”

Donghae tidak tahu ketika Kyuhyun meraih lengannya dan mengambil gantungan itu darinya sambil memaki-maki dirinya. Tapi Donghae seperti orang gila yang kesadarannya direnggut sesaat. Dia tidak tahu jika tubuhnya melemah ke samping jalan, dan akan menghantamkan tubuhnya sendiri pada kendaraan yang sedang melintas, lalu..

BRAK..

Seperti tersadar dari sesuatu yang merenggut banyak fikirannya sesaat, Donghae kembali membuka kedua matanya. Semua terasa kabas baginya. Seperti tak ada tubuh yang berfungsi dengan baik.

Mungkin Donghae mendengar, namun hatinya mengatakan ia tak mendengar sebuah dentuman keras terjadi di belakangnya. Mungkin Donghae tak sadar ketika tubuhnya bergerak dengan sendirinya dan membuatnya menghadap pada hal yang harus dilihatnya.

Dan mungkin saja Donghae telah menyesal melihatnya. Ketika aliran merah mengalir menuju ke arah kedua kakinya yang sedang berpijak. Lututnya lemas seketika. “Kyuhyunie?”

Ada banyak manusia, namun yang Donghae lihat hanyalah Kyuhyun yang terbaring di kaki mobil di bawah sana.

Dentuman jantungnya berdetak lebih cepat dan terasa menyakitkan. Nafasnya tercekat. Hanya Kyuhyun saja yang benar-benar ada dalam penglihatannya seolah yang lainnya hanya bayangan saja. Ada seseorang mendekat padanya, itupun ia tidak yakin, siapa?

Semuanya bertambah buram dan menghitam. Namun Donghae masih merasakan kehangatan dari seseorang yang mendekapnya, dan seperti sedikit menyeret tubuhnya. Lagi-lagi sial, ketika pendengaran Donghae seperti lumpuh saat itu. Apa yang dilihatnya menjadi hitam saja dimana-mana, bahkan ketika ia mengerjap berulang kali. Donghae benar-benar yakin dirinya telah berkedip, namun semua sia-sia dan hanya gelap.

Donghae ingin bicara dan sekedar bertanya ‘ada apa?’, tapi ia tidak bisa. Semua terasa sulit dan sesak baginya, dan bahkan menangis saja ia kesulitan. ‘ada apa?’ dan ‘kenapa ini?’

“Semua.. baik-baik saja, kan?”

Kyuhyun tersenyum di antara darah-darah yang berlarian bebas keluar dari tubuhnya. Itu tidak penting baginya. Yang terpenting adalah.. sesuatu yang sedang digenggamnya saat ini. Ia genggam hingga kesadarannya hilang dan terbang perlahan, bersamaan dengan kedua matanya yang terpejam damai..

TBC

Hhee.. maaaaaaaf sekali untuk keterlambatan kelanjutan FF ini. Belakangan ada banyak hal penting yang harus selesaikan, termasuk sekarangpun belum selesai dengan sempurna. Yang di atas juga saya tidak tahu seperti apa jadinya saya tak sempat edit ulang. Typo mungkin banyak. Harap dimaklum ya^^

Untuk para pembaca setia??

^O^ TERIMA KASIH ^O^

^O^ TERIMA KASIH ^O^

^O^ TERIMA KASIH ^O^

🙂

50 respons untuk ‘ANGEL EYES CHAPTER 3

    erleenescallps said:
    Juni 23, 2014 pukul 3:29 am

    argggh….. kyu…….. omaigat apakah gantungan itu milik ibu kyu yang merupakan pendonor mata hae?
    wow alurnya… pemikiranmu itu lho eon!! daebak!!

    Sutry Eea said:
    Juni 23, 2014 pukul 3:55 am

    Kuraaaang 😮 Btw itu yg dekep donge si mbum kan agh penasaran >_<

    ritafishyelf said:
    Juni 23, 2014 pukul 4:25 am

    Apakah donghae dan kyuhyun saudara?? Trus kta jaga dia ketika bertemu itu dari siapa dan untuk siapa?? Smuanya msh menjadi misteri dan tanda tanya??
    Saya slalu setia nunggu kelanjutanya.. semangat chingu..

    kyuli99 said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:19 am

    belum baca tp mau komen dluuuuuuu

    kyuli99 said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:35 am

    kyu tertabrak kah?/???/ ayo semangat ditunggu terus

    amyla_rahayu said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:37 am

    sbenarnya itu gantungan kunci milik siapa sich ? knapa kyu dan hae sma2 mengakuinya ??? ok di tunggu klanjutann
    ya..:)

    Jakyu said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:58 am

    Yeay,akhirnya update juga,snengnya…
    Kyaknya emang eomma kyu deh yg ngedonorin matanya ke hae,tp kok bisa ya?
    Trus gntungan itu apa milik eommanya kyu?

    ElizElfishy said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:11 am

    Tak bisa berkata banyak, pkoknya daebak ni ff. I like this. I’am always waiting next chapter. Semangat!!!

    KyuHaeELF said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:24 am

    Kyuhyun nggak papa-kan?
    Ah, author cptan next chapter y 😉

    arumfishy said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:31 am

    Mulaiiiiiii terlihat jalan ceritannya…..

    Jadi hae di wasiatin sama ibunya kyu???
    Sbnernya leeteuk kenal sm ibunya Kyu??
    Trs kibum jg tau???
    Knp slalu hae yg ga tau T_T

    Awaelfkyu13 said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:38 am

    .iya teh yg ini nunggunya lumayan lama.. hehee.. spertinya leeteuk sdah tw apa yg trjadi sama Hae dan kyu sbnarnya… waaahh teuk jngan buat hae jauh dong sma kyu.. pdahalkan keknya kyu tw pun gpp.. dan yg trkhr itu… kyu ktabrak ya??? ommoo!! smoga gpp.. dan knpa hae ikut ikutan pingsann.. hadooooh.. ok deeh next chap. ga lama dong yaaa??? hehehe semangaaatttt’!

    lienana said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:47 am

    donghae telah berjanji kpda siapa?? apa ada hubungannya sama kyu??
    itu kyu yg tertabrak ya!!??
    d tggu kelanjutanya chingu!! 😉

    gnagyu said:
    Juni 23, 2014 pukul 6:50 am

    Aku selalu suka ff ini ..
    Bikin penasaran ..
    Hm ,,
    sebenernya donghae itu siapa?
    Apa kaitannya dengan kyuhyun?
    Kenapa harus di jauhin dari kyuhyun?

    Dinan Lee said:
    Juni 23, 2014 pukul 8:48 am

    Ahhh Min,, telat bgt update’ny :(,, penasaran bgt soal’ny nih,, :D.. next chapt’ny d tunggu iyaa Min,, kyuhyun’ny Jangn d apa”in,, kan kasian,, 😥

    priscilialaurengyu said:
    Juni 23, 2014 pukul 10:36 am

    itu jangan” gantungan emaknya si kyu ?
    Alamakkk kyu
    buat kyu sekarat*ditendang kyu*
    jangan buat kyu meninggal ya chingu 😦
    ditunggu lanjutannya

    Tsafa Fishy said:
    Juni 23, 2014 pukul 11:12 am

    Masih penuh teka-teki dan misteri #jiah
    Makin penasaran.. Kayaknya itu kibum yah yag dekap hae..
    Next selalu ditunggu ^^

    AldMin said:
    Juni 23, 2014 pukul 11:28 am

    aaaalaaah kyuhyuuuun T-T
    gamautau kak chap 4 lebih cepat ahahahahhaha xD
    hehe
    fighting!! 😀

    mtyendahs said:
    Juni 23, 2014 pukul 12:31 pm

    teteh… akhirnya updatee, duhh lama aku nunggunya xD
    ahh kamu emangg hebattttt, bisa aja kasih kejutan di setiap chapternya..
    kenapa kyuhyun gak boleh tau? pasti yg dinorin mata nya donghae Ibu nya kyuhyun, makanya mata bya donghae gelap waktu abis ngeliat kyuhyun ngegeletak di kaki mobil, wkwk saya soktauu xD ahh kok itu darah nya sampe ngalirrr, Parah kah kyuhyun?siksa aja kyuhyun nya gapapa kokkkk wkwkkk~
    next yaaaa, jangan lama lama teh .. fighting..

    Haebaragi said:
    Juni 23, 2014 pukul 1:00 pm

    udah lama nunggu FF ini unni..
    kyuhyun kok bisa ketabrak sih? dia kan bisa cuma narik Donghae aja 😦
    lanjutannya ditunggu unni…

    dewiangel said:
    Juni 23, 2014 pukul 1:03 pm

    apa jangan” itu gantungannya ibunya kyuea,, OMG babykyu kmu ta’ apakan,,, hwaaaaaa penasaran,,,,,,,,,,,,update kilat ea,, please..

    sofyanayunita said:
    Juni 23, 2014 pukul 1:52 pm

    satu kata “penasaran” . saya tidak mengerti sebenernya hubungan kyu sama donghae itu apa . Aaaaaahhh….lanjut eon . hhehe , semangaat

    kim icha said:
    Juni 23, 2014 pukul 1:58 pm

    hiyyaa.. akhirnya update juga, tiap hari saya tengokin kaga muncul2.. hhahaha
    di tunggu next chapter-nya Authorrrr… 😀

    TeukHaeKyu said:
    Juni 23, 2014 pukul 2:48 pm

    jadi mereka punya gantungan kunci yang sama atau gimana?

    Teuk sama Kibum udah tau kenapa nggak ngasih tahu aku sih!!! *gubrak!!!

    aku kan penasaran!!! *gabruuukkkk 😀

    aih,.. masih rumit sampe sini >.< nggak mau nebak2 ah,.. ntar salah diketawain Mbak Minah 😀

    saya tunggu lanjutannya ajah,.. fighting~ 😉

    701203 (@SithaKyu) said:
    Juni 23, 2014 pukul 2:57 pm

    Omg…..! Update juga setelah 20 hari menunggu ^^

    kyuzi said:
    Juni 23, 2014 pukul 3:55 pm

    Oh no…. kyukyu~ T.T ntah bagaimana aq ngerasa kasian bgt sama kyu dsni… aq ngerasa dy kesepian bgt… uuuuhh… ad ayahnya sich… tpi tpi… dy nggak punya saudara… ayahnya jarang pulang pula.. ada changmin sich… tpi rasanya blm cukup jg… seneng rasanya hae n kyu mulai dekeeeet bgt… tpi kyknya blm byk2 yach.. kkkk… tpi knpa sich teukiteuki ngelarang bumbum bwt ngedeketin kyu… apa yg dy takutkan sebnernya? apa emg bner klo mata hae adalh mata ibunya kyu… trs teuk tkut klo kyu tw bhwa mata yg ada d hae itu matanya ibunya kyu… dy tkut sama reaksinya… hae ngerasa gantungan itu miliknya mungkin krn dy ngerasa itu prnh jdi milik mata itu… mksdku mungkin sbnenarnya itu milik ibu kyu trs d kasih k kyu… nah hae yg punya mata ibunya kyu jdi ngersa klo itu milikny dy,,, aduduch… itu gmana coba keadaan kyu… hae pingsan dech… d ff sblumnya bumbum itu penjaganya kyukyu, nah skrang dy nggak akrab sama kyu, rada nyesek jg sich… kpn nich eon, mrk deket2… u,u teuk jg nerima kyu, n nggak berusaha bwt ngejauhin hae dari kyu… dlm byanganku suasanya kelabu.. T.T pdhl nggak gtu bgt sich sbnernya… cmn sepertinya aq ngerasa ngenes… T_T
    d tunggu bgt kelanjutannya eon… update as soon as possible… kkkkk
    HFJS ne~ :*

    leesooyoungelf said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:08 pm

    Apa ini?????
    Semakin membingungkan…

    kang yong ra said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:30 pm

    loooooooooh kyunya ketabrak, jgn dbuat mati yaaaa hehehe
    next, jgn lama2

    LiKyuHyun said:
    Juni 23, 2014 pukul 5:32 pm

    Akhirnyaaaa~~ setelah 20 hari menunggu, ff ini update juga xD
    Ada banyak pertanyaanku mengenai ff ini -,-
    Masih banyak rahasia yg belum terbongkar…
    Matanya hae itu punya ibunya kyu yaa?? Trus gantungan kunci itu punya siapa sebenarnya?? Punya kyu/hae/ibunya kyu?? Trus teuk sama bum itu pasti udah tau yg sebenarnya yaa?? Itu yg mendekap hae si bum kan??
    Kyu kecelakaan?? Aigoo… Kasihan sekali kau kyu… Kayanya kyu kesepian bgt deh…
    Ah pokoknya ceritanya daebak… Susah ditebak dan bikin penasaran… Ditunggu kelanjutannya… Tapi jangan lama-lama ya author 😀 FIGHTING!!!!

    lifelocked said:
    Juni 24, 2014 pukul 3:10 am

    *tarik napes* /buang/
    apa ini!? setelah beberapa lamaaaaa nunggunya yg di update cuma satu chapter? kuraaaaangg *BLETAK* /gtau terimakasih* kkkkk

    tapi tapi unnn epep mu itu emang selalu aja kuraaanggg…… kurang banyak buat dibaca Y…Y selalu pegen lagi pengen lagi~ bikin ketagihan! hahaha!
    dan… hmmm seperti yg syudah syudah…… tiap chapter nya selalu ninggalin jejak jejak kelam yg penuh misteri *halah* pertanyaannnya~ kenapa mata donge bisa berubah gitu? apa yang mendasari dia untuk berubah? /bahasanya/ kkk selalu menunggu next chapternyaa~ selalu berterimakasih atas eksistensinya didunia perepepan >.< kkk ❤

    Kim Hyunki said:
    Juni 24, 2014 pukul 4:54 am

    21 hari! Aigooo
    tiap hari saya nge-check, dan setelah 21 hari akhirnyaaaa
    eonnie… neo neomu neomu daebak!
    itu adegan bagian akhir-akhir bikin saya tegang…OMG moga Kyuppa ga kenapa-napa
    untuk chap selanjutnya moga secepatnya ya eonnie… semoga urusan eonnie jg bisa cepet beres… hawaiting! 😀

    Hilma said:
    Juni 24, 2014 pukul 8:10 am

    ah, makin seru aja ceritanya…
    ditunggu kelanjutannya chingu.. ^^

    phoutree said:
    Juni 24, 2014 pukul 3:25 pm

    aigooo kyuhyunnie ketabrak ??? kenapa leeteuk nglarang hae deket sama kyu ???
    penasaran maksimal niiiih,ditunggu updatenya sesegera mngkin,,yang nothing better diupdate kapan ??
    ditunggu selalu karyanya author,,,semangat 🙂 terimakasih 🙂

    ida elfishy said:
    Juni 24, 2014 pukul 4:09 pm

    bola mata hitam smua?
    apa itu mata donghae? alnya kyu sprti mngingat ssuatu, klo mng ia siapa donghae sbnerna? knpa dia pnya mata sprti itu? apa dia gumiho? aaaaahhhhh ngrang bebas ria,,,,,,
    mkin misteriuzzzzzz
    jngan bkin kyu mati oeh?
    ” kau masih harum sprti byasa,hrum bayi” itu klimat yg pling aq sukaaaa!!!!
    next next next jngan lama2 ^^

    vicya merry said:
    Juni 24, 2014 pukul 6:39 pm

    jadi hae janji sama ibu kyu buat jagain kyu. Tp knapa bisa hae gal tahu dan kayaknya hal itu masoh dirahasiain sama leeteuk dan kibum. Gawat juga klo kyuhyun th klo ibunya donirin mata buat hae.

    Tp sebenernya apa hubungan mereka? apa mereka saudara? aaaaaa……penasaran, moga chapter depan cepet dilanjut.

    donghae elfishy said:
    Juni 25, 2014 pukul 12:20 am

    ditunggu,,,,,,,kelanjutannya……..semangat ya……bagus banget!!!!!

    yetha said:
    Juni 25, 2014 pukul 10:44 am

    huuwaaa itu Kyu ketabrak, knpa setiap mereka ketemu selalu berakhir salah satu diantara mereka terluka. Mudah2an Kyu gapapa …
    Ditunggu chingu chap selanjutnya 😉 fighting ^^9

    tweenies saranghae oppadeul sj said:
    Juni 25, 2014 pukul 2:58 pm

    Gantungan itu memang punya kyu kan…
    Donghae dpt gantungan itu dari omma nya kyu,yg bilang *temukan dia,jaga dy stlah bertemu*itu mungkin amanah omma kyu ke donghae spaya donghae menemukan kyu dg gantungan gitar itu… kkk
    Lanjut thor 🙂

    ajengcho said:
    Juni 26, 2014 pukul 1:41 pm

    kereeen.
    belom masih bisa nebak gmn maksud jalan ceritanya.
    author nothing better nya mana?

    kharisma4chokyu said:
    Juni 26, 2014 pukul 4:02 pm

    akhirnya bisa baca kelanjutannya. Makin penasaran, sebnrnya apa hubungan Donghae sama Kyuhyun??

    Nelly Key Donghae said:
    Juni 27, 2014 pukul 4:24 am

    Jadi sebenarnya Leeteuk tau siapa ibunya Kyu.. si pendonor mata buat Hae…
    Apakah Gantungan itu punya Kyu trus Ibux Kyu kasih ke Hae ?? #aduhbelibet#

    Knpa mrka kcelakaannnn lagiiii ituu… Aigohhhhh… Kyu ketabrakkkk 😥
    mana lagi mana ??

    Rien Rainy said:
    Juni 28, 2014 pukul 4:45 am

    huwa…. uda lanjut ternyata… x3 ckckck… penasaran, sbnr.a gantungan kunci itu janji apa yg dimaksud Donghae? trus, KyuHae.a saling berebut gitu gara2 gantungan itu… dan, trus, sbnr.a ada hubungan apa Kyuhyun sama Donghae sehingga Leeteuk menyuruh Kibum menjaga.a…?? ah, trlalu banyk bertanya!? :3 hehehehe… eonni cepat lanjutin yah… aku penasaran sma ff eonni yg msh penuh teka-teki silang/?/ ini… hehehehe… 😀 fighting eonni!!!!

    ai said:
    Juni 28, 2014 pukul 6:43 am

    Jan jangan.. yang di cafe itu, anaknya
    preman yang mukulin kyuhae..

    Yang matanya hitam itu hae?
    Lanjut thor!! 😀

    Aliva Anjells said:
    Juni 29, 2014 pukul 4:14 am

    Itu kyu knpa? Kyu yg nyelamatin hae ya? Kyu tak apa2 kn? Brarti bner itu matany omma kyu,,dn gntungn knci it bktiny,, next part kilat donk min,gk sbr ap yg trjadi ma kyu dn hae slnjty?

    yolyol said:
    Juni 29, 2014 pukul 12:51 pm

    donghae & kyuhyun kecelakaan….???!!

    tidaaaaakk….

    ok,aku msh pnasaran dgn hubungan donghae dgn kyuhyun..hmm

    dewi said:
    Juni 30, 2014 pukul 4:12 pm

    akhirya update juga.
    apakah yang tertabrak itu kyu?!sebenarnya siapa yang memiliki gantungan itu kenapa mereka berdua sama2 mengaku memilikinya.
    makin penasaran dengan ceritanya.
    ditunggu chapter selanjutnya ya.

    eLice← said:
    Juli 1, 2014 pukul 10:22 am

    ooww… aku telat bgt bacanyaaaaa, dan kuraaaanngg *ditoyor
    Ya ya ya! meski pendek tpi cukup menegangkan, ditunggu lanjutannya authorr eonnn

    minikyu said:
    Juli 7, 2014 pukul 2:23 am

    mianhae aku baru review di chapter ini 😀 biar sekalian…hehehe
    eonni sebenarnya diakhir-akhir chapter ini aku agak sedikit binggung tentang keberadaan kyuhyun yang manggil-manggil donghae, apa tempatnya mereka sedang menyebrang jalan sehingga si kyu ketabrak??
    ah semakin penasaran nih dengan kelanjutanya… ditunggu chapter selanjutnya eonni ^.^

    mole13 said:
    Agustus 6, 2014 pukul 7:11 am

    omg… ada apa lg ini… cm gr gr gantungan kihae bertengkar, kyu jg kecelakaan
    tp knp ff ini bgs bgt xD alurnya daebaaaakkkk!

    casanova indah said:
    Agustus 8, 2014 pukul 7:37 am

    kyu kenapa?? kyu ga mati kan?
    benerkan mata hae mata eomma kyu, tp masak iya appa kyu ga tau kl istrinya donorin mata sih..

    Zuteuk said:
    November 22, 2014 pukul 7:42 am

    Unnie.. Aku reader baru ><

Tinggalkan Balasan ke 701203 (@SithaKyu) Batalkan balasan